Mohon tunggu...
Sulfani
Sulfani Mohon Tunggu... Mahasiswa - blog pribadi

sulfani kuliah di unmer malang, jurusan ilmu komunikasi asli bima

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suka-Duka Perkuliahan Daring yang Dirasakan Mahasiswa

16 Juni 2021   06:34 Diperbarui: 16 Juni 2021   20:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BIMA- Pandemi covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, tak terkecuali juga pandemic covid ini mengubah tatanan kegiatan pendidikan seperti mengubah tatanan pendidikan perkuliahan di perguruan tinggi yang semulanya dilakukan secara luring menjadi perkuliahan dengan sistem daring . Kebijakan online atau daring pun diambil pemerintah yang dilaksanankan oleh pihak-pihak kampus dengan berbagai metode masing masing guna untuk mencegah rantai penyebaran virus.  

Media perkuliahan daring yang bisa digunakan sebagai metode perkuliahan bisa melalui media Wa, line, google meet, via zoom, class room, maupun link-link kampus. Meski begitu, ternyata pelaksanaan perkuliahan secara daring tidak mudah untuk dilaksanakan dan diterapkan di tengah-tengah mahasiswa. Sejumlah tantangan dan rintangan harus dihadapi dan  diresapi oleh para mahasiswa ketika perkuliahan secara virtual berlangsung.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang mahasiswa yang berasal dari Bima, Uswatun  Hasana, mahasiswa program studi agribisnis, fakultas pertanian dan perternakan Universitas Muhammadiya Malang. Dia mengaku bahwa perkuliahan secara daring ini cukup sulit  dan kurang efektif karena banyak hambatan dan rintangan yang sering dia dapati sehingga membuatnya menjadi dilema dan resah terhadap perkuliahan daring ini. Mulai dari masalah koutanya maupun kendala jaringan.

“Saya merasa perkuliahan secara daring ini banyak sekali tantangan yang sering saya hadapi. Mulai dari masalah jaringan, terutama pada saat mati lampu ketika saya zoom berlangsung otomatis juga jaringanya akan ikut mati. Terus masalah yang kedua masalah kouta yang sering banget di keluhkan oleh semua mahasiswa apalagi media-media yang digunakan untuk perkuliahan secara daring ini cukup banyak memakan kouta. Ditambah lagi media yang digunakan tidak hanya digunakan di hp saja tetapi dilaptop juga. Kita tahu bahwa laptop banyak sekali menguras kouta sehingga paket yang seharusnsya kita pakai dalam sebulan sekitar 30GB dalam sebulan tidak mencapai waktu yang telah dikisarkan” ujarnya.  

Tidak hanya kouta dan jaringan yang menjadi dilema mahasiswa. Masalah tugas dan materi yang disampaikan dosen pun menjadi keluh kesah mereka, karena tugas yang diberikan sang dosen cukup berat dan materi yang disampaikan tidak cukup dimengerti. “materi yang disampaikan dosen kalau berbicara lebih banyak dan sedikt yah bisa lebih banyak dan juga bisa lebih sedikit. Lebih banyakanya tuh dosen tidak melihat waktu pada saat menyampaikan materinya. Dosen kalau ngajar sesuka hati mereka. Apalagi kuliah lewat media gini ketika dosen menjelaskan materinya kebanyakan suara dosen tidak terdengar dengan jelas, kemudian penjelasanya juga nggak maksimal, jadi nggak bisa dimengerti   secara cepat. Sehingga ketika dosen memberikan tugas kepada kami ketika kami ingin mengerjakanya jadi sulit dan berat gitu. Jadinya, kalau kita mau ngerjain tugas yah seada-adanya aja dan sebisanya kita aja” Ungkapnya.  

Selain itu, tantangan lain juga sering mereka hadapi ketika kuliah daring berlangsung, yaitu perkuliahan secara daring ini membuat mereka menjadi mahasiswa yang malas sehingga menurunkan produktivitas belajar mereka. 

“menurut saya perkuliahan secara daring ini tidak akan ada efeknya dan tidak akan mampu meninggkatkan produktivitas belajar mahasiswa, contohnya saja pada saat presentasi atau pada saat ujian akhir semester. sebenarnya dosen sudah mewanti-wanti sifat close book tapi siapa sih yang tau orang beda-beda daerah, jadinya tidak ada gitu kemandirian mahasiswa kalau saat ujian untuk mengerjakanya secara jujur,  yah  jadinya nyontek. Kemudian pada saat presentase, di suruh tidak lihat buku dan segala macamnya mahasiswa tetap lihat, karena perkuliahan secara daring ini memang tidak produktif. Kalau di suruh memilih yah lebih baik  kuliah luring karena disituju juga bisa melatih kita bagaimana kita  berbicara di depan orang-orang banyak maksudnya di depan teman-teman mahasiswa”ujarnya.  

Uswatun juga mengungkapkan bahwa perkuliahan secara daring ini sebenarnya cukup efektif dimasa-masa pandemi seperti ini cuman tergantung pada dosenya saja. 

“sebenarnya kalau berbicara efektif itu, itu sebenarnya tergantung pada dosenya bagaimana dia memilih metode pengajaran yang tepat untuk kondisi seperti saat sekarang ini. Efektif mau di bilang efektif di saat-saat seperti ini juga yah termasuk efektif karena dosen juga berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan materinya kepada para mahasiswa dan mahasiswa juga diharapkan untuk mengerti keadaan yang seperti ini” ungkapnya.  

Dari sisi positifnya, perkuliahan secara daring juga menimbulkan beberapa manfaat bagi mahasiswa juga. Menurut Uswatun, mengaku bahwa perkuliahan secara daring ini juga memiliki kelebihan tersendiri dalam perkuliahanya. “menurut saya ketika kita kuliah kita juga bisa  kuliah sambil bantu orang tua dirumah semisalnya orang tua lagi banyak pekerjaanya kita bisa sebagai anak bisa membantunya untuk mengurangi pekerjaanya” ujarnya.

Mahasiswa sangat berharap semoga pandemic covid-19 ini cepat berakhir supaya pemerintah bisa menerapkan kembali perkuliahan secara tatap muka langsung sehingga perkuliahan bisa dilakukan secara lancar dan tanpa gangguan apapun seperti yang di alami ketika perkuliahan secara virtual berlangsung dan juga sistem perkuliahan luring ini tidak harus menyediakan kouta terlebih dahulu ketika ingin melangsungkan perkuliahan karena sistem perkuliahan daring menentukan kehadiran dan nilai seseorang tergantung pada koutanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun