Mohon tunggu...
Sulastri
Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Masak dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Pendidikan Penguatan Keterampilan Sosial Emosional Pada Anak

10 September 2025   09:23 Diperbarui: 10 September 2025   09:23 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palembang. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Ryan Zulqudsie

     Ogan Komering Ilir, 10 September 2025 – Di tengah tantangan zaman dan dinamika sosial yang semakin kompleks, pendidikan anak kini tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik. Di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, para guru dan orang tua mulai menyadari pentingnya membekali anak-anak dengan keterampilan sosial emosional (SEL) sebagai bekal hidup di masa depan.

Keterampilan sosial emosional meliputi kemampuan mengenali emosi diri, mengelola stres, menjalin hubungan positif, berempati terhadap orang lain, hingga mampu mengambil keputusan secara bijaksana. Hal-hal inilah yang menjadi dasar untuk membentuk karakter dan kesejahteraan mental anak sejak usia dini.

“Kami melihat bahwa anak-anak di desa tidak hanya butuh pelajaran membaca dan berhitung, tapi juga belajar bagaimana mengelola emosi, bekerja sama, dan memahami perasaan orang lain,” ujar Siti Marlina, guru PAUD di Desa Tanjung Aur.

Dari Desa, Untuk Masa Depan Bangsa

Pendidikan sosial emosional mulai diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar di sejumlah PAUD dan SD di wilayah Jejawi. Para guru menggunakan metode sederhana namun bermakna seperti bermain peran, bercerita, hingga diskusi kelompok kecil untuk melatih empati dan komunikasi anak-anak.

Siti Marlina menjelaskan bahwa dengan pendekatan ini, suasana kelas menjadi lebih tenang, dan anak-anak menjadi lebih mampu menyampaikan perasaan tanpa konflik. Bahkan beberapa anak yang sebelumnya cenderung pendiam kini mulai terbuka dan percaya diri.

“Sekarang mereka lebih berani bertanya, meminta maaf jika salah, dan membantu temannya yang kesulitan. Itu kemajuan besar bagi kami,” ungkapnya dengan bangga.

Peran Orang Tua di Rumah

Program ini juga mendapat dukungan dari orang tua murid. Para orang tua di Desa Tanjung Aur mulai diajak untuk membangun komunikasi emosional yang sehat dengan anak, seperti mendengarkan tanpa menghakimi, serta memberi contoh pengendalian emosi yang baik di rumah.

“Kami ikut belajar juga sebagai orang tua. Kadang kami dulu hanya menyuruh atau memarahi tanpa tahu perasaan anak,” ujar Ibu Murni, salah satu wali murid.

Menuju Generasi Pelajar Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun