Mohon tunggu...
Sukri
Sukri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen /Tenaga pengajar

Sukri adalah salah satu dosen di perguruan tinggi di Aceh, selain itu juga aktif menulis artikel-artikel yang di publikasikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kehancuran dan Kekuasaan

8 Agustus 2022   15:21 Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:24 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berdasarkan beberapa ringkasan peradaban di atas, bila kita mencari satu arah titik kehancuran dari peradaban tersebut akan mengarahkan kita bahwa hancurnya suatu bangsa, suatu komunitas adalah hubungan para elit dan rakyat jelata yang tidak seimbang. Para elit memiliki kekuasaan tiada batas sehingga mampu melakukan apa saja yang menguntungkan mereka.

Kepentingan para elit merupakan sesuatu yang mutlak harus terpenuhi, sedangkan kepentingan rakyat hanyalah sebuah imajinasi, hayalan dan bayang-bayang mimpi. Sehingga rakyat jelata hanya menjadi korban dan selalu menunggu karena adanya hembusan angin syurga.

Disisi lain, bila ada ide dan kondisi yang menguntungkan para penguasa akan mendapatkan dukungan dan legalitas untuk dilakukan, tetapi jika menguntungkan rakyat akan dibiarkan begitu saja tanpa dukungan dan legalitas dari para penguasa, dibiarkan begitu saja tanpa respon yang baik dan habis seperti es tertimpa air hujan. Bahkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para penguasa dari semua peradaban yang disebutkan di atas, rakyat jelata tidak memilki hak sama sekali.

Kepentingan rakyat hanya menjadi simbolisasi semata yang kemudian menjadi bahan berita. Sedangkan rakyat tetap pada kondisi yang tidak menguntungkan, namun selalu mengatasnamakan kepentingan mereka.

Kondisi sosial yang kita rasakan dewasa ini belumlah seperti kondisi runtuhnya peradaban-peradaban tersebut di atas. Tetapi ramai diantara kita yang memilih tidak membaca dan mengambil sebuah catatan penting dari sejarah runtuhnya peradaban-peradaban tersebut.

Oleh


Sukri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun