Mohon tunggu...
SVN
SVN Mohon Tunggu... -

A person who admits that life and death are two parts of incredible journey...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zionists =The True Devil(?)

16 Februari 2015   21:35 Diperbarui: 9 Agustus 2017   19:53 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Wr.Wb

Mungkin saya harus mengatakan bahwa Zionists adalah kaum yang jahat, mungkin kaum paling jahat di muka bumi ini. Zionists are probably true LIAR and HYPOCRITE. Sorry to say, I dislike Zionists. Although honestly, I still like several entertainment or daily goods products which are run by Zionist conglomerates.

 Kalimat di atas mungkin terdengar mengerikan bagi penganut paham pasifisme. Orang-orang yang menganut toleransi dan menerima keberagaman mungkin akan membenci kalimat di atas.

 Rasanya sulit untuk percaya bahwa Zionists mungkin sudah melakukan banyak kerusakan dunia. Zionists, jika harus saya ciptakan dalam kamus gaul Commawiki, mungkin akan saya tulis “Kumpulan orang-orang jahat pembunuh anak-anak(dan orang-orang) tidak berdosa, kumpulan penipu dan penjahat kelas kakap.”

 Well, jika masalah Palestina dibicarakan semua orang di seluruh dunia, semua mata akan tertuju pada kaum yahudi. Kaum Yahudi yang tinggal dan menyokong Israel adalah salah. Mereka pembunuh, pembunuh genosida sejati. Kumpulan orang-orang yang haus wilayah. Saya yakin, entah anda muslim atau nonmuslim, semua orang sepakat bahwa nasib orang-orang Palestina sangat menyedihkan. Entah apalagi yang akan dilakukan kaum Israel di sana. Membombardir Palestina sudah. Membunuh para ibu-ibu, lansia dan anak-anak, yang notabene bukan lawan perang juga sudah. Memutus mata rantai pasokan obat-obatan, makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya juga masih dilakukan sampai saat ini.

 Permasalahan Palestina adalah sesuatu yang runyam. Kompleksitas politik dalam negeri Palestina dan Israel juga menyeruak bak gorengan di lapak. Tarik ulur. Memainkan bola panas. Menggelindingkan bola itu. Menyalahkan Hamas lah, kelompok Yahudi ekstrem kiri lah, kanan lah, atau mungkin, mereka semua suka belak-belok dalam mencari solusi.

 Begini. Kaum Yahudi sendiri masih terbagi-bagi lagi, bahkan di Israel sekalipun. Partai politiknya terpecah menjadi ekstrem kiri atau ekstrem kanan. PAda golongan yang tidak ingin solusi dua negara. Israel harus satu negara, negara besar, menghapus Palestina, bahkan jika perlu, ‘menguasai’ seluruh jazirah arab. Mungkin beberapa ahli juga meyakini bahwa tujuan ini mirip-mirip tujuan crusade. Yahudi ingin menguasai dunia. Dan kenyataannya, mereka mungkin sedang melakukan segala metode untuk menang. Menaklukkan dunia. ‘Mengalahkan’ muslim, adalah salah satunya.

 Saya meyakini bahwa akan ada jalan terbaik di antara semua ini. Setiap masalah di dunia ini pada akhirnya memiliki solusi, walaupun mungkin masih banyak juga yang belum menemukan jawaban. Konflik Palestina-Israel itu dapat dilihat dalam banyak sudut. Sudut politik internasional mungkin akan melihat ini semua adalah masalah wilayah. Perebutan wilayah. Setiap negara di dunia ini haus dengan semua hal yang membentuk negara, mulai dari wilayah, penduduk hingga kedaulatan. Bahkan Indonesia sekalipun masih belum menyelesaikan persoalan tapal batas secara penuh dengan negara-negara tetangga. Hanya saja bedanya, negara ini bisa membangun kerjasama dengan banyak negara. Kebetulan juga, di Indonesia, kita tidak memiliki bangunan suci layaknya masjidil Aqsha di Palestina dan bangunan suci lainnya buat Yahudi. Jika sudut agama yang digunakan, dua negara ini saling mengklaim bangunan dan daerah suci itu. Mereka menginginkan daerah yang berisi bangunan-bangunan suci itu. Jika sudut oportunis lain yang dapat anda gunakan, jika saya tidak salah, tanah di Palestina cukup gembur, sangat baik untuk pertumbuhan tanaman berupa sayur mayur dan buah-buahan. Israel bisa menggunakan daerah itu untuk menghasilkan komoditas pertanian.

Fortunately, some countries admit that Palestina is a state, a nation state. Sebuah negara tidak hanya harus memiliki penduduk dan wilayah, tetapi juga harus memiliki kedaulatan ke luar berupa pengakuan dunia internasional. Palestina memang mengalami ganjalan berat dalam hal ini.

 Di dalam blogspot, saya pernah mengeluarkan banyak puisi untuk anak-anak Palestina. I love kids, btw. Tidak tega rasanya sebagai perempuan dan kakak, melihat anak-anak yang kehilangan orang tua, saudara/saudari, teman bermain dan organ tubuhnya. Puisi-puisi itu hanya sekedar ekspresi sederhana karena empati terhadap kondisi mengerikan anak-anak di sana. Tentu anda menggunakan aspek humaniter anda sebagai manusia jika melihat persoalan ini. Ya, menggunakan sudut humanitarianisme. Kita semua manusia, sama-sama berhak untuk hidup. Kenapa? Because all of us are human.We’re all the same…

 Yang lebih lucu adalah Palestina sendiri dihuni oleh kaum Kristen dan yahudi. Mereka sejak zaman dahulu hingga kini masih bisa berdampingan dengan baik. Jika saya tidak salah, di Palestina pun ada gerai makanan cepat saji, yang katanya, dimonopoli orang Israel, orang Yahudi. Akan tetapi, jangan menyamaratakan manusia. Ada muslim yang baik, ada juga yang jahat. Begitu pula kaum yahudi. Yahudi pun masih ada yang baik. Contohnya adalah Angelina Jolie yang melakukan tugas kemanusiaan hingga kemana-mana, utamanya Afrika. Ia mengadopsi anak-anak Afrika sehingga mereka memiliki kesempatan hidup lebih baik bersama kakak Brad Pitt. Zionists adalah bagian dari kaum yahudi. Mereka membiarkan dan memerintahkan tentaranya untuk menculik dan menghabisi banyak warga Palestina. Anak-anak Palestina yang sedang asyik bermain ditahan dengan siksaan tidak manusiawi di dalam penjara Israel, setidaknya itu saya tahu sendiri dari salah satu post yang di-publish PBB di G+ saya.

 Kaum yahudi adalah orang-orang di balik kerajaan industri perfilman dan musik Hollywood. Mereka lah penggerak film-film barat yang sesungguhnya, bahkan kru-kru filmnya pun yahudi. Israel memiliki kelompok lobi khusus yang sangat kuat di Amerika. Media dikuasai konglomerat yahudi. Mereka adalah pemegang urat nadi perekonomian Amerika karena usaha mereka di segala bidang, mulai dari perbankan, investasi, media hingga industri entertainment. Holocaust, nampaknya, juga merupakan sebuah propaganda tak berkesudahan. Apakah di zaman perang dunia ada korban yahudi sebanyak enam juta orang? Angka enam juta diyakini tidak ada di masa itu. Daerah di Jerman pun dijadikan basis militer. Apa mungkin menjadikan enam juta orang itu sebagai abu? Pasti menyusahkan. Tawanan perang digunakan Jerman untuk menjadi budak yang mengurusi kamp-kamp militer, memang kaum yahudi adalah salah satunya. Kaum yahudi memang korban, tapi mungkin tak sebanyak angka itu. Nah, di masa itu, mesin kremasi(saya kurang tahu, mesin kremasi atau sejenis mesin pembakar, dengan zat-zat kimia atau semacamnya) berjumlah sedikit, membutuhkan waktu sangat lama untuk ‘menghabisi’ enam juta kaum yahudi itu di Auschwitz.

 Selalu ada missing link di dalam sejarah. Beberapa diantaranya memang sengaja dibuat terbalik. Lihatlah soal G-30S/PKI dan supersemar di Indonesia. Versi mana yang benar?

 Anehnya, kaum anti yahudi bertebaran dimana-mana. Setidaknya, beragama apapun mereka, mereka hanya sedih dengan konflik Palestina yang tak berkesudahan. Di Eropa dan Amerika sekalipun yang dihuni banyak kaum yahudi, kaum anti-semitism bertebaran. Mereka mungkin membenci orang Yahudi yang tinggal di sana. Bagi yahudi yang ‘baik’ dan tak ikut-ikut dengan aksi negara Israel, itu menjadi ketakutan sendiri. Kasihan memang! Di Perancis, banyak kaum yahudi yang pulang kampung ke Israel. Jika semua orang yahudi ketakutan akan gerakan anti yahudi dimana-mana lalu pulang kampong ke Israel, bisa saya pastikan, Israel tidak sanggup menampungnya. Israel bukan sebuah wilayah yang besar seperti Indonesia. Bukan. Jika mereka menginginkan teritori, besar kemungkinan, mereka juga ingin menampung para imigran yang kangen dan ingin tinggal di Israel. Walaubagaimanapun, manusia perantau akan selalu rindu tempat asalnya, bukan? Seperti warga Indonesia yang selalu punya tradisi pulang kampung saat Idul Fitri, kan?

 Yang menakjubkan di Palestina bukanlah isapan jempol belaka. Rata-rata muslim yang mengikuti berita ‘perjuangan’ rakyat Palestina sudah mendengar adanya keajaiban-keajaiban ALLAH SWT di sana. Banyak yang dikira sudah meninggal ternyata hanya hilang lalu bertemu lagi. Banyak yang masih hidup padahal bangunan darurat yang ditempati semuanya roboh akibat deru bom dan roket Israel. Mereka yang berperang di terowongan bawah tanah juga selamat setelah sekian bulan. Anehnya, terowongan itu sudah dibom. Sudah hancur. Makanan sejenis kurma yang dibawa tentara Palestina pun dimakan pelan-pelan, satu biji pun dibagi-bagi. Di dalam terowongan yang tidak diketahui medan perangnya itu, genangan air tiba-tiba muncul. Bila jin muslim berperang di Afghanistan dahulu, mungkin juga mereka ikut berperang di Palestina. Wallahu alam bishawab.

 ALLAH SWT terlalu keren. Terlalu hebat. “Kun Fayakun”… Kalimat itu membuat yang tak mungkin menjadi mungkin.

 Banyak ahli yang mengatakan bahwa peperangan Palestina-Israel ini sulit berhenti. Bahkan disebut sebagai tanda-tanda kiamat. Israel akan selalu meminta sokongan sekutunya, Amerika, mungkin juga kepada negara-negara barat lainnya. Terserah lah, Palestinian will probably fight until the end in the name of jihad. In the name of ALLAH SWT. Well, that happens because they still try to get the fixed solution between Israel and Palestina whether it’s one state or two states. Whatever they do, I hope that good solution will happen as soon as possible. Amin.

Sumber:

M.I Dawud, Dialog dengan Jin Muslim: Pengalaman Spiritual, diterjemahkan dari Hiwar Shahafiy ma’a Jiniy Muslim, Pustaka Hidayah, Bandung, halaman 128-129

http://www.thebirdman.org/Index/Jews/Jews-TheHolocaustIsABigJewishLie.html

http://www.therealistreport.com/2014/03/how-holocaust-was-faked.html

http://www.theguardian.com/world/2015/jan/23/antisemitism-uk-not-fiction

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/france/11335980/Antisemitism-in-France-the-exodus-has-begun.html

http://www.friendsofsimonwiesenthalcenter.com/antisemitism-montreal.aspx

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun