Mohon tunggu...
Jiwanti
Jiwanti Mohon Tunggu... Lainnya - Sukmadewi

Mimpi adalah kehidupan esok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keluh Seorang Siswa yang Belajar Online

28 Juli 2020   11:51 Diperbarui: 28 Juli 2020   12:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
malam belajar online-sukma | dokpri

Seorang anak yang berusia sekitar 12 tahun, yang sudah mulai duduk dibangku SMP. Dia merupakan siswa baru di SMP tahun jaran 2020 ini. 

Seharusnya siswa baru sebelum memulai beradaptasi di sekolah barunya tentunya terlebih dahulu diospek oleh-kakak seniornya atau kakak osis-nya. Karna sekarang masa pandemi covid-19, mau tidak mau sekolah ditutup untuk mencegah penyembaran covid-19, di mana sekolah diliburkan dan pembelajaran digantikan dengan sistem pembelajaran daring.

Siswa tersebut harus melakukan pembelajarannya secara daring dari rumah, sebelumnya guru-guru telah memberinya link untuk masuk dalam sebuah aplikasi pembelajaran yaitu aplikasi classroom. Dalam aplikasi classroom guru maupun siswa melakukan proses belajar mengejar dengan aplikasi tersebut dimana kelas pembelajarannya telah disediakan guru-guru dari setiap mata pelajarnya.

Dalam sehari guru dan siswa mengghabiskan waktu belajarnya selama 7 jam/hari yang diganti dengan situs online saat ini. siswa tersebut mengeluh karna setiap pembelajaran yang dikirim gurunya terlalu banyak. dimana kadang mereka tak paham bagaimana cara menggunakan aplikasinya.

Keluh seorang sisiwa 'ini cara gimana yaa? tugas yang diberikan ke mana bukanya ya?' siswa tersebut butuh seorang pendampingnya sebelum dia memulai sistus online. 

'Kakak ini bagaimana kak ajari kaka,' kata seorang sisiwa tersebut kepada kakaknya.

'Oh,iya dek pertama-tama kita buka @gmailnya dulu apakah gurunya sudah mengirim tugas atau belum.' Serentak kami membuka @gmail. dalam gmail tersebut terdapat tugas-tugas yang sudah diberikan gurunya. Setiap tugas-tugs tersebut dibukanya satu-satu. Dalam satu tugas terdapat beberapa gambar sebagai bahan belajarnya.

Setiap tugas dikerjakannya di mana dalam sehari dia mendapat tugas dari gurunya 3 mata pelajaran sekaligus. Dalam proses belajarnya siswa ini merengek kelelahan karna tugas yang dikerjakannya belum juga siap dari pagi hingga kini dari jam 09.00-11.00 siang belum juga ada satu tugas yang siap. Dia mengeluh karena tangannya sakitlah, matanya sakitlah. Setiap dia menulis selalu diiringi dengan tangisan-tangisan kecilnya.

Yaa wajar sih baru-baru SMP belum paham meringkas buku, dan pembelajaran dari SD dan SMP justrunya paling banyak yaa SMP. Di mana kita harus mulai disiplin belajar, dispilin waktunya juga diatur. Hari-harinya sibuk dnegan belajar online, tidak ada lagi waktu bermain baginya. Hanya fokus belajar denganilmu yang belum dia paham harus lanjut ke materi selanjutnya. 

Setelah tugas ditulis dalambuku difotokan, terus dikirim ke gurunya dan lanjut ketugas berikutnya begitu seterusnya, apalah ilmu yang didapat, ilmu menulis, iya. Anak TK aja bisa nulis masak anak SMP belajar nulis bukan Belajar memahami pembelajarannya. 

Terkadang keluar dari mulut siswa tersebut 'ibunya ngak mikir kali berikan tugas banyak-banyak, apa ibu itu pikir mata pelajarannya saja yang dikerjakan, kan banyak lagi mata pelajaran laun, huhuh.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun