Mohon tunggu...
sukma arum
sukma arum Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Saya tertarik dalam bidang design dan pengembangan diri. Saya juga senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mati Suri Menurut Pandangan Islam dan Medis

17 Juni 2022   13:23 Diperbarui: 17 Juni 2022   13:34 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika dipandang dari kacamata awam, mati suri merupakan fenomena hidupnya kembali seseorang yang telah meninggal. Namun apakah benar demikian ?

Menurut Islam , mati suri itu sebenarnya tidak ada. Seperti yang disampaikan ulama Buya Yahya, bahwa secara syariat mati hanya terjadi satu kali. Apabila seseorang telah meninggal, maka dia akan berurusan dengan amalnya.

Apabila seseorang yang telah dinyatakan meninggal tersebut bisa bangun kembali, artinya ia belum meninggal. Itu jika dilihat dari sudut pandang kepercayaan Islam. Sedangkan menurut medis,mati suri adalah suatu kondisi dimana tenaga kesehatan terlalu cepat mengambil kesimpulan kematian.

Jadi, misal jantung baru berhenti berdetak beberapa menit kemudian tim medis langsung menyatakan meninggal. Namun tidak lama kemudian hidup lagi. Hal tersebut bisa terjadi karena udara yang terperangkap di paru-paru, sehingga membuat seakan-akan aliran darahnya berhenti.

Bisa juga karena hipotermia, semua tanda vital menjadi tidak terdeteksi dan dianggap meninggal, padahal belum.

Kemudian ada pula orang yang telah dinyatakan nati suri dan mengaku melihat penampakan surga dan neraka, atau semacamnya. Apakah ini benar? wallahualam, bisa jadi demikian atau hanya mimpi. 

Semoga dengan adanya hal seperti ini bisa menjadi refleksi bagi kita untuk senantiasa berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya karena semua yang ada di dunia ini hanya sementara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun