Mohon tunggu...
Tri Siwi Ageng Sukmawati
Tri Siwi Ageng Sukmawati Mohon Tunggu... Ingin menjadi penulis industri

Saya senang menulis berbagai tulisan, mulai dari cerita pendek, puisi, fabel, hingga artikel. Artikel yang banyak saya tulis mengenai lifestyle terutama hobi. Selain itu saya juga senang menulis microblog tentang berbagai insights yang menurut saya pantas dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Beberapa Teknologi Tim F1 yang Dilarang FiA, Mengapa?

14 Oktober 2025   10:36 Diperbarui: 14 Oktober 2025   10:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mercedes AMFG F1 (Sumber: Pexels/Botond Dobozi)

F1 memang terkenal dengan kecanggihan teknologinya. Mobil F1 adalah salah satu kendaraan yang menggunakan teknologi setara pesawat atau jet, sehingga F1 juga sering disebut olahraga jet darat. Untuk bisa memenangkan suatu balapan, mobil dan strategi balap yang digunakan menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Meskipun demikian, tidak semua teknologi di F1 diperbolehkan oleh FiA. Terdapat beberapa teknologi yang pernah digunakan oleh tim F1 tetapi kemudian diban atau dilarang digunakan di musim selanjutnya. Mengapa demikian? Mari simak penjelasan berikut!

 

Teknologi DAS (Dual Axis Steering) -- Mercedes (2021)

Sistem DAS (Dual Axis Steering) W11 Mercedes F1 (Sumber: Torqueguru)
Sistem DAS (Dual Axis Steering) W11 Mercedes F1 (Sumber: Torqueguru)

Teknologi DAS (Dual Axis Steering) adalah teknologi yang sempat digunakan oleh Mercedes, terutama di musim-musim dominan mereka. Melansir situs resmi Formula 1, DAS adalah perangkat yang memungkinkan pembalap untuk merubah arah dari roda depan mobil. Pembalap hanya perlu mengontrolnya dengan menarik sedikit setir mereka dan memutarnya untuk menyesuaikan arah (angle) roda depan mobil. Teknologi ini membantu pembalap mengurangi gesekan ban saat berada di tikungan dan lintasan lurus. Dengan begitu, ban akan menjadi lebih awet karena tidak cepat aus, memungkinkan untuk performa lebih lama dan lebih baik.  

Meskipun Dual Axis Steering adalah teknologi yang sangat baik dan mampu membawa banyak keuntungan bagi Mercedes, teknologi ini tetap dilarang oleh FiA sejak musim 2021. Pelarangan ini dengan alasan untuk mengurangi cost atau biaya yang dikeluarkan serta menjaga kompetisi tetap adil untuk semua tim.

Mass Damper -- Renault (2006)

Teknologi Mass Damper R26 Renault F1 (Sumber: The Race)
Teknologi Mass Damper R26 Renault F1 (Sumber: The Race)

Mass damper atau peredam massa adalah perangkat yang sempat membuat Renault menjadi tim paling dominan pada 2006. Bagaimana bisa? Melansir situs Motorsport, peredam massa memiliki kemampuan untuk menyerap getaran berlebih sehingga membuat mobil lebih stabil di tikungan dan ketika melalui kerb. Penggunaan mass damper juga membuat performa mobil menjadi lebih kencang.

Sayangnya, teknologi ini di-ban atau dilarang penggunaannya oleh FiA karena dianggap melanggar aturan bahwa semua perangkat yang digunakan untuk meningkatkan performa aerodinamik mobil harus dipasang secara kaku di mobil. Namun mass damper atau peredam massa adalah perangkat yang bisa digerakkan, dan itulah yang membuat penggunaannya dilarang oleh FiA. 

Active Suspension -- Williams (1994)

Active Suspension FW14 Williams F1 (Sumber: Snap Lap)
Active Suspension FW14 Williams F1 (Sumber: Snap Lap)

Active suspension merupakan teknologi yang sempat digunakan Williams pada musim 1994. Teknologi ini memngkinakn mobil untuk menjadi sangat cepat dan meraih performa terbaiknya. Melansir situs The Race, dengan menggunakan active suspension, pembalap dapat menyesuaikan ketinggian mobil di tikungan dan mengoptimasi laju mobil di lintasan lurus dengan sangat sedikit hambatan, atau dengan kata lain, sangat mudah untuk membuat mobil melaju dengan sangat cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun