Mohon tunggu...
Suka Adi
Suka Adi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Legenda

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BPCB Jatim: Situs Sumbergayu Serupai Dinding Talud Lebih Tua dari Kumitir

22 November 2019   06:34 Diperbarui: 22 November 2019   06:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nganjuk - Proses ekskavasi penyelamatan temuan struktur bata, hari kedua, di situs Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Tim BPCB Jawa Timur berhasil menampakan struktur bata yang membentang arah barat daya-timur laut sepanjang 28 meter, dengan kedalaman maksimal 180 cm dengan 17 lapis bata. Struktur bata tersebut tersusun dari bata berukuran 42 cm hingga 45 cm, lebar 24 cm, dan tebal mencapai 10-12 cm.

Hampir dipastikan bahwa struktur bata tersebut merupakan bagian dari Dinding Talud, yaitu tembok penahan tanah agar tidak longsor. Bangunan ini menyerupai temuan dinding talud yang ada di Kumitir Mojokerto yang baru-baru ini diekskavasi oleh Tim BPCB Jawa Timur.

Melihat ukuran dimensi bata penyusun, diperkirakan struktur bata di lokasi ini berasal dari masa pra-Majapahit sekitar abad 10-11 Masehi. Bahkan bisa mengarah kepada era Mataram Kuno, masa kerajaan Pu Sindok.

Tim BPCP Jatim membersihkan dinding talud (dokpri)
Tim BPCP Jatim membersihkan dinding talud (dokpri)

Karena ukuran bata penyusun struktur lebih besar dari bata penyusun dari masa Majapahit yang biasanya berukuran panjang  33 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 5-6 cm. Namun demikian, masih diperlukan temuan dari data artefak lain untuk memastikan hal tersebut.

Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jawa Timur,  Wicaksono Dwi Nugroho menyampaikan, hingga hari kedua proses ekskavasi, tim terpaksa menghentikan pekerjaannya, meski struktur bata belum seluruhnya terbuka.  Karena, tanah kelanjutan dari panjang bangunan tersebut melibatkan lahan milik orang lain. Sehingga Tim BPCB Jawa Timur terhalang masalah perijinan kepada pemilik lahan.

"Panjang masih nyambung, tapi tidak berani melanjutkan karena masalah ijin bagi pemilik lahan," kata ketua tim yang juga seorang arkeolog itu.

Lokasi penemuan struktur bata berada di lahan warga di sekilingnya ditanami jagung dan perumahan warga. Untuk itu Tim BPCB harus berkoordinasi terlebih dahulu, hasil ekskavasi tahap pertama ini kepada Pemerintah Daerah Nganjuk, sebagai tindak lanjut.

Sementara, hasil ekskavasi situs Sumbergayu langsung mendapat perhatian dari warga untuk melihat dari dekat. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan.

Situs Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Jawa Timur (dokpri)
Situs Sumbergayu, Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Jawa Timur (dokpri)

Seperti diinformasikan sebelumnya bahwa kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan struktur bata dilaksakanan selama 3 hari. Mulai Kamis, 20 Nopember 2019  hingga 22 Nopember 2019. Ini untuk menindaklanjuti hasil kegiatan peninjauan temuan di lokasi tersebut yang telah dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2019 lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun