Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Adakah Solusi Berebut Maut di Rel Kereta Api

9 Oktober 2014   23:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14128651562093144973


  • [caption id="attachment_365239" align="aligncenter" width="678" caption="Gantian ingin lewat di pinggir rel ka roxy (foto: Yos Asmat)"][/caption]


Oleh; Akhmad Sujadi
Berebut maut di rel kereta api(KA) sudah akrab di Ibu kota Jakarta, kawasan rel KA di DKI Jakarta yang kumuh dengan bangunan liar di kanan kiri rel dengan aneka suku bangsa dan profesi yang tinggal di pinggir rel, telah menimbulkan problem bagi penyelenggara perkeretaapian di negeri ini. Kawasan pinggir rel yang seharusnya steril dari aktivitas warga, hingga saat ini belum dapat diwujudkan.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian , Kementerian Perhubungan bersama Pemprov DKI Jakarta dan PT. KAI sedang menertibkan dan menata kawasan pinggir rel agar lomba menyerobot maut di jalur KA dapat dihilangkan. Lomba tanpa piala ini hampir setiap saat terjadi. Lomba ini tanpa kemenangan, namun penting menjadi perhatian. Keselamatan perjalanan KA yang mengangkut ribuan orang dan keselamatan warga pinggir rel merupakan prioritas jajaran perkeretaapian untuk diwujudkan.
Menata Jakarat Baru tidak mudah. Kawasan pinggir rel termasuk kawasan yang sedang ditata bersama antara Ditjen Perekeretaapian, DKI Jakarta dan KAI. Seluruh kawsan pinggir rel yang kumuh segera ditertibkan. Yang potensi dibuat ruang terbuka hijau (RTH) dibuat penghijauan dan taman. Yang potensi dibuat jalan kolektor, jalan inspeksi dan jalan evakuasi dimanfaatkan untuk jalan.
DKI, KAI dan Ditjen KA telah sepakat melakukan perjanjian kerja sama menertibkan dan menata kawasan pinggir rel. PKS yang ditandatangani Hermanto, Ahok dan Jonan merupakan dasar hukum penataan kawasan pinggir rel dari berbagai permasalahan utuk dicari solusi terbaik dalam rangka mewujudkan Jakarta Baru, suatu spirit membangun Jakarta yang tertib, aman, ramah dan bermartabat.
Beberapa kawasan pinggir rel di Jakarta, KA yang akan melintas harus berebut jalan karena rel KA yang seharusnya steril jalurnya, juga dipakai melintas sepeda motor, gerobag Mie Ayam, gerobag pemulung yang sangat membahayakan keselamatan orang dan KA. Di daerah Cideng, Tanahabang, Jakarta Pusat dapat disaksikan hampir setiap 10 menit KRL Commuter Line (CL), lokomotif, KA Barang, dan KA penumpang Lokal dan antar kota mrelintas di jalur yang masuk loop line ini.
Kondisi ini tentu tiidak boleh dibiarkan. Karena itu penertiban dan pemagaran di lokasi ini sedang menjadi prioritas Ditjen KA dalam penataan Jakarta Baru. Apabila lokasi-lokasi ini dapt ditata secara baik, warga bisa dipindahakan ke rumah susun, yang kabarnya akan disediakan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Semoga program Rusunawa segera terwujud, sehingga warga pinggir rel memdapat hnian yang layak.
Berebut maut di rel KA merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang. Dalam Undang-undang Nomor 23/2007 Tentang Perkeretaapian diatur bahwa jalur kereta api merupakan kawasan tertutup untuk umum. Namaun, kenyataanya jalur KA dipakai warga untuk kegiatan yang sangat membahayakan keselamatan dirinya, keselamatan KA dan penumpangnya.
warga mungkin sudah tahu, mereka melintas di lokasi yang berbahaya, namun karena tidak ada jalan lain kecuali melewati rel KA dki atas batu-batu kricak yang dipergunakan untuk konstruksi rel, maka solusi terbaik harus segera dipatok agar rel KA tidak dipakai secara tidak semestinya. Seringkali PT.KAI sebagai operatvor yang merawat jalan rel kesuliatan melakukan pengkondisian jalan KA karena dipakai tidak semestinya oleh warga.
Batu-batu kricak akan berserakan karena dilintasi sepeda motor, gerobag pemulung dan juga gerojbag bakso, mie ayam dan sebagainya yang membuat track KA tidak sekokoh scara teknik. Kesadaran warga untuk tidak melintasi rel KA aktif seperti di Cideng, Tanahabang, harus ditumbuhkan agar pencegahan maut dapat terwujud.###
..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun