Mohon tunggu...
Dr Ing. Suhendra
Dr Ing. Suhendra Mohon Tunggu... Dosen - Konsultan, technopreneur, dosen, hobby traveller

Tinggal di Jogja, hoby travel dan baca. Sehari-hari sebagai konsultan, dosen dan pembina beberapa start-up

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memaknai Spiritualitas Perjalanan Kita: Dari The Alchemist, Jacobsweg, hingga Mudik

13 April 2024   20:12 Diperbarui: 14 April 2024   09:33 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, Kekerling, seorang comedian dan aktor terkenal di Jerman, dalam buku best seller berbahasa Jerman "Ich bin dann mal weg" (aku pergi/ menghilang sebentar) menceritakan perjalanannya.

Awalnya, Kekerling meilih rute perjalanan untuk mengusir kebosanan rutinitas padat sebagai actor, lalu mengubah keinginannya untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam dari perjalanannya serta menyelidiki hubungannya dengan spiritualitas

Rute yang dipilih Kekerling bukanlah rute para traveler pada umumnya, tetapi sebuah rute Jacobsweg (Jalur Suci Santo Yakobus/ Camino de Santiago di Spanyol).

Kekerling menggambarkan pengalaman spiritual dan pencarian diri Kerkeling saat ia melakukan perjalanan yang menantang secara fisik, kesendirian, emosional yang diliputi ketidakpastian serta rasa sakit.

Namun, selama perjalanan tersebut, Kerkeling mengalami pertumbuhan kedamaian hati yang signifikan. Dia bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai latar belakang dan belajar untuk menghargai nilai-nilai sederhana dalam kehidupan. Perjalanan ini membawanya ke tempat-tempat bersejarah yang memberinya wawasan tentang warisan spiritual manusia.

Pada akhirnya, Kerkeling menemukan bahwa sebuah perjalanan yang diisi nilai relijius, bukan hanya tentang sekedar mencapai tujuan fisik dan tempat, tetapi juga tentang perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, alam Yang Maha Kuasa.


Karenanya, mengambil hikmah dari kedua kisah dalam dua buku best seller tersebut, perjalanan mudik kita tiap tahunnya perlu disirami curahan makna spiritualitas.

Diolah penulis melalui Canva
Diolah penulis melalui Canva

Pertama, spiritualitas membantu kita untuk terhubung dengan diri kita sendiri dan dengan dunia di sekitar kita dengan cara yang lebih mendalam. Dengan menyadari kehadiran kita dalam dunia ini secara spiritual, kita menjadi lebih sadar akan hubungan kita dengan alam, makhluk hidup lainnya, dan yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Kedua, memaknai aspek spiritualitas dalam perjalanan kita membawa rasa syukur dan apresiasi yang lebih besar terhadap kehidupan. Saat kita menyadari keajaiban dan keindahan di sekitar kita, baik dalam bentuk alam, budaya, atau interaksi manusiawi, kita menjadi lebih berterima kasih atas anugerah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini membantu kita untuk hidup dengan penuh rasa syukur dan menghargai setiap momen dalam perjalanan kita.

Ketiga, aspek spiritualitas dalam perjalanan kita juga membawa makna yang lebih dalam dan tujuan yang lebih besar dalam pengalaman kita. Ketika kita memandang perjalanan sebagai bagian dari perjalanan rohani atau pencarian jati diri, kita lebih mungkin untuk menemukan kedamaian batin, pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri, dan mungkin juga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang hidup dan makna keberadaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun