Tegar: Indonesia Juara Piala Asia U23 Tahun 2024

Tegar  : " Indonesia Juara Piala Asia U23 Tahun 2024 "

By    : Suhatman Pisang 

Anak saya Muhammad Tegar Ananta namanya, kini usianya menginjak enam belas tahun, duduk di kelas satu Madrasah Aliah sebuah pondok pesantren di Sakatiga Indralaya, Ogan Ilir , Sumatera Selatan . 

Ia sama sekali tidak paham bola, dan tidak pernah berminat pada sepakbola. Saya orang tua nya sangat menyukai sepakbola, waktu kecil saya adalah pemain sepakbola sekolah dan pemain sepakbola kampung, Waktu di kampung saya di Padang di era delapan puluhan sampai saya meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib di rantau orang, tidak pernah luput menyaksikan pertandingan sepakbola dua klub kebanggan urang awak yaitu Semen Padang dan PSP Padang. Saya selalu menonton gratis, di waktu masih kanak kanak cara saya masuk menonton adalah menggandeng tangan orang dewasa yang membeli karcis, saya memegang tanga orang itu seolah olah saya adalah anak nya, dan setelah sampai di depan pintu stadion saya mengucapkan termia kasih lalu pergi mencari temoat duduk yang nyaman dalam stadion, kadang saya duduk di bangku VIP pula, setelah remaja saya menggunakan akal untuk dapat menonton, kala PSP atau Semen Padang main di Stadion Imam bonjol saya memanjat pohon di di depan kantor walikota Padang , disana ada pohon tinggi menjulang sehingga kalau duduk di atasnya bebas melihat ke lapangan walau pemain tampak kecil karena jauh, namun lumayan lah saya bisa menyaksikan laga pemain di lapangan. 

Dan jika main di GOR Agus Salim, saya mempunyai cara tersendiri yaitu datang lebih awal, misalnya permainan dimulai pukul 3 sore saya sudah masuk stadion sejak siang, saat petugas sedang menyiapkan lapangan, lalu masuk ke ruang ganti atau kamar mandi, bianaya saya bersama kawan saya menunggu sampai petugas keamanan datang, biasa nya polisi dan tentara yang mengamankan melaksanakan apel di tribun, saat itulah saya keluar . Saya bisa duduk di bangku stadion karena mungkin dianggap keluarga pasukan pengamanan. 

Setelah dewasa, saya beruntung menjadi Jurnalis peliput dengan id card saya bisa melenggang masuk menyaksikan pertandingan Semen Padang atau PSP untuk saya tulis di koran temlat saya bekerja .

Ah, kita lupakan lah cerita ini dulu..... kita bercerita soal anak saya Tegar yang tidak mengerti bola dan beda sekali dengan adik nya yang hanya berselisih umur setahun.nama nya Muhammad Kayolah Ananta , saya memanggilnya Mekka , anak bungsu saya ini agak agak menurunkan bakat saya suka bola, ia pernah masuk SSB di Jambi, katanya juga pernah masuk tim sekolah dan masuk dalam tim utama di Pondok nya

Wawasan nya tentang sepakbola lumayan mulai Liga satu, Liga dua, Liga Spanyol, Liga Inggris, Liga jerman  sampai Liga Prancis di baca nya. Dia tahu pemain pemain tim dunia.        

jika saya menonton pertandingan Liga satu atau liga Inggris atau liga Spanyol anak bungsu ini lah teman diskusi saya, sementara abang nya Tegar tak pernah ikut nimbrung dalam membahas apapaun tentang sepakbola. 

Namun suatu ketika kami berdua terkejut,  saat suatu malam kami membahas kans tim favorite kami di piala dunia tahun 2018 saat piala dunai berlangsung di Rusia. tiba tiba  tegar neibrung 

Saya waktu itu menjagokan Brasil yang akan menjadi juara piala dunia, sementara adik nya menjagokan Inggris , tentu kami memiliki dasar argumen dan referensi masing masing atas kektuatan kedua tim ini.  kami berdua sedng berdebat dan berdiskusi panjang tentang kekuatan dan kelemahan kedua tim jagoan kami, Tegar tiba tiba nimbrung " Prancis Juara " Katanya tanpa peduli kami sedang bahas apa .