Tulisan ini dibuat atas dasar keprihatinan penulis, dan penulis mengakui akan keterbatasan ilmu dan informasi yang dia miliki. Sehingga penulis sadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, harapannya mendapat kritik dan saran dari pembaca.
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang menyebabkan infeksi pernapasan, SARS-CoV-2 merupakan salah satu jenis koronavirus (sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronaviriane dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales). Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok dan akhirnya oleh WHO mengkategorikan penyakit ini sebagai pandemi (wabah yang meluas ke seluruh dunia).
Dampak dari Covid-19 ini bukan hanya pada kesehatan semata. Dampak Covid-19 ini menembus berbagai lini seperti sosial, pendidikan, ekonomi bahkan politik.
Adanya Covid-19 ini, kita bisa lihat bagaimana masih banyaknya perdebatan antar kita yang menyebabkan perselisihan pandang, saling tidak percaya bahkan mirisnya disinggungkan dengan agama, diolah sedemikian rupa sehingga terjadi percikan kemarahan yang kita takutkan menimbulkan perpecahan.
Kita juga bisa melihat bagaimana sekolah diliburkan, belajar online yang entah sudah efektif atau cerita bagaimana orang tertentu yang akses belajar online pun susah ia dapatkan.
Kita juga bisa melihat bagaimana para masyarakat berhenti bekerja, tutup usaha, berebut bantuan, tak terima bantuan, telat dapat bantuan bahkan sampai kepada konflik masyarakat dengan petugas negara.
Lain lagi dari segi politik. Goreng-menggoreng, hujan kritik, salah-menyalahkan hingga jatuh-menjatuhkan juga mulai terasa.
Sudah semestinya kita perangi penyakit ini secara bersama-sama. Sebab sadar atau tidak sadar, penyakit ini mengancam kita semua, mengancam pejabat dan rakyat, mengancam orang kaya dan miskin, mengancam yang bersuku A dan bersuku B, mengancam yang beragama A dan yang beragama B, mengancam yang bekerja A dan yang bekerja B.
Kita harus tanamkan pemahaman bahwa penyakit ini adalah penyakit kita bersama, dan untuk sembuh pun mestilah saling bekerja sama. Benar memang penyakit ini belum ditemukan obatnya, namun selama kita masih ingin sembuh maka masih ada harapan.
Kita doakan ahli obat segera menemukan obat, kita doakan pemilik kekuasaan tepat dalam mengeluarkan kebijakan, kita doakan orang yang memanfaatkan adanya Covid-19 ini segera berubah, kita doakan masyarakat bisa tenang dan menjaga diri. Nah, jika kita sudah punya doa ini, maka selanjutnya berusaha.
Penulis memberikan sedikit saran, dan penulis mengakui bahwa kemungkinan ada banyak saran yang lebih baik.
Saran penulis kepada pemerintah ialah untuk memfasilitasi APD kepada setiap warga negara, menjadikan setiap RSUD Kabupaten sebagai rujukan terakhir pasien Covid-19 dengan memberikan kelengkapan alat dan tenaga medis kompeten di setiap RSUD. Saran kepada masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.
Jika itu sudah diterapkan, maka saran penulis selanjutnya adalah memulai kembali kehidupan seperti biasa dan nyaman dengan protokol kesehatan. Sekolah tetap tatap muka, usaha tetap dibuka, perjalanan tetap terbuka dan hal lainnya sebagaimana seperti dulu sebelum ada Covid-19.