Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Arogansi Warga Sipil, Jason, dan Perilaku Tidak untuk Ditiru

18 April 2021   00:39 Diperbarui: 18 April 2021   00:51 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jason tjakrawinata si penganiaya perawat di palembang -regional.kompas.com

Jangan sangka hanya petugas (keamanan) saja yang suka berlaku arogan. Warga sipil pun tak kurang-kurang garangnya. Dan gilanya, mereka mengaku sebagai petugas/aparat. Peristiwa mutakhir yang terjadi di Palembang memperlihatkan perilaku seperti itu.

Seorang warga sipil, karena suatu alasan, kemudian menganiaya seorang perawat. Bersamaan dengan itu ia mengaku sebagai petugas. Tegasnya, sebagai Polisi.  Berita hari ini mengungkapkan penangkapan terhadap sosok Jason Tjakrawinata (38). Ia menganiaya perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Pelembang (Jumat, 16/4/2021), bernama Christina Remauli Simatupang. Akibatnya Christina menderita memar di perut dan wajah. Sumber 1/

Beringas, Hilang Akal

Merasa diri kuat secara fisik, dan hebat secara sosial-ekonomi, mungkin menjadi alasan Jason untuk mengumbar amarah. Tanpa menelisik lebih teliti penyebab kemarahannya, ia umbar kekuatan fisik itu untuk menganiaya kaum perempuan.

Sikap beringas itu dilakukan pada bulan Ramadan. Mudah dibayangkan, andai Jason sedang menjalani ibadah puasa, boleh jadi amarahnya dapat diredakan. Apapun alasannya, ia menganiaya, dan itu hanya dalih untuk mendapatkan pembenaran. Padahal konyol. Mungkin kata-kata lebih tepat untuk dalih keberingasannya, yaitu hilang akal. Lalu mata gelap, lalu unjuk kebringasan.

Sangat kontras sikapnya ketika kemudian rumahnya digerebek polisi. Nyali ciut, sikap arogannya seketika runtuh berkeping-keping. Jason tinggal seperti sapi dicocok hidung. Tak berkutik. Pasrah, minta maaf, dan mungkin tinggal meratapi penyesalan. Tidak terlihat sisa-sisa kebrutalannya ketika menganiaya.

Pelaku ditangkap polisi di rumahnya di Villa Kuda Mas, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Jumat (16/4/2021) sekitar pukul 21.00 WIB. Sumber 2/

Preseden Buruk, Hukuman

Cerita mengenai perawat yang dianiaya memang bukan sekali ini. Beberapa waktu lalu terjadi. Dan pelakunya, hampir selalu, laki-laki perkasa. Terbaca berita beberapa waktu lalu. Seorang oknum Satpam di Semarang menganiaya perawat karena diingatkan agar mengenakan masker.

Cerita mengenai orang sipil yang mengaku-ngaku petugas juga bukan hanya kali ini. Belum lama di Jakarta, seorang sipil penabrak pengendara motor menodongkan softgun kepada sejumlah orang seraya mengaku sebagai petugas.

Sangat mengherankan arogansi dibungkus dengan kebohongan, bahkan juga dengan mencederai nama baik institusi resmi, yaitu Polri dan TNI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun