Mohon tunggu...
Sugiarti Rahayu
Sugiarti Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang penulis yang tengah menempuh pendidikan di jenjang perkuliahan. Sebagai seorang perempuan, Sugiarti Rahayu adalah pecinta dunia memasak serta dunia cokelat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keraguan dalam Diri

24 November 2023   10:25 Diperbarui: 24 November 2023   12:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Doubt and fear kill more than failure ever will." - Suzy Kassem 

Pernah mendengar atau membaca kalimat itu? Saya pernah, kemarin, ketika tak sengaja membaca snap WhatsApp seseorang yang hebat. Dalam hitungan menit, snap miliknya banyak dibagikan oleh orang-orang. Wah, benar-benar berpengaruh. 

Kamu paham tidak dengan kalimat di atas? Bahwa keraguan dan ketakutan, membunuh lebih banyak mimpi dibanding kegagalan. 

"Lho, kok, bisa? Padahal dengan gagal, berarti mimpi kita tidak tercapai."

Tentu saja bisa! Karena ketika kita dirundung rasa ragu dan takut, kita tidak akan pernah mau mencoba. Jangankan mencoba, melangkah pun tidak akan dilakukan. Bagaimana mimpi itu bisa tercapai? Bahkan, bisa membunuh impian secara perlahan. 

Lagi-lagi saya pernah berada di fase ini, keraguan. Saat itu ada pemilihan duta baca di kota saya tinggal. Beberapa orang merekomendasikan saya agar bisa mengikuti tes itu. Bahkan, mereka berbaik hati memberi saya ide untuk membuat sebuah video sebagai persyaratan yang harus ditunaikan. 

Sayangnya, saya ragu, saya takut. Pada akhirnya, apa pun yang mereka katakan, tidak saya lakukan. Padahal, andai mau mencoba, saya akan mendapatkan lebih banyak pengalaman. Jika tahun ini gagal maka saya bisa mencoba di tahun berikutnya dengan persiapan yang matang. Juga dengan presentase keberhasilan yang lumayan. 

Secara tidak sadar, saya membunuh mimpi yang dahulu begitu saya inginkan. 

Mari kita tutup hal-hal yang menyesakkan. Saya kembali mempunyai pengalaman tentang keraguan, tetapi kali ini saya membunuh rasa itu. Berbekal tekad yang bulat, saya mengikuti sebuah perlombaan menulis yang diikuti lebih dari seratus orang peserta. 

Ketika saya selesai mengirimkan, saya membaca satu per satu karya yang peserta lain buat. Bagus, tulisannya banyak sekali yang mengapreasiasi. Rasa tidak percaya diri mulai menyerang, melihat tulisan saya tak banyak yang memberikan komentar.  

Setelah itu, di hari pengumuman, nama saya berada di urutan pertama sebagai pemenang. Rasanya ... tidak pernah terbayangkan. Masih dengan ketidakpercayaan, saya mengirim pesan pada penyelenggara acara. 

"Kak, aku, kok, bisa menang? Padahal Kakak juga gak kasih komentar."

Dia menjawab, "Apa yang harus diberi komentar? Tulisan kamu sudah sangat bagus." 

Masyaallah, saya sangat terharu membacanya. Selain itu, ada pengalaman yang baru-baru ini terjadi. Saya mengikuti kembali lomba cipta cerpen nasional. Dalam rentang waktu satu bulan, peserta yang mendaftar berjumlah 394. Wah, tolong, mental saya. 

Namun, saya menaruh target. Saya harus masuk setidaknya lima puluh besar peserta terbaik. Itu keyakinan dalam diri saya. Tibanya pengumuman, saya membaca dengan metode cepat nama-nama yang ada. Sampai di urutan 100 sampai 50 peserta terbaik, nama saya tetap tidak ada. 

Mulai berpikir, bahwa naskah saya tidak terdaftar, hampir hilang harap. Namun, ternyata Allah begitu baik. Nama saya ada di urutan sepuluh besar, tepatnya enam, mengalahkan 388 peserta lainnya. 

Hal-hal itu bisa saya dapatkan, karena saya berani mengalahkan rasa ragu dan takut. Coba bayangkan jika saya tidak mencoba. Mungkin hingga kini, hanya bisa berperan sebagai penonton kesuksesan orang-orang. Menggigit jari, berharap suatu saat nanti bisa seperti mereka, tanpa melakukan usaha. 

Apakah bisa tercapai? Big no! Selamanya hanya akan menjadi angan yang tidak terlaksana. Seperti daun yang tertiup angin kemudian jatuh. 

Begitu juga dengan kehidupan. Saat kita terus-menerus mengedepankan ragu dan takut, selamanya hanya akan begitu. Tidak bisa berkembang menjadi lebih baik. Bahkan, jatuh adalah hal yang menjadi santapan. 

Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi. Maka dari itu, kita harus bisa mengalahkan keraguan dan ketakutan. Mulai menanamkan rasa percaya pada diri sendiri jika kita bisa melakukan sesuatu yang menakjubkan. 

Jangan takut mencoba, karena saat gagal pun, kamu sudah mendapatkan sebuah pengalaman yang berharga. Hal yang bisa kamu jadikan pelajaran dan acuan untuk mengikuti kegiatan itu selanjutnya. 

Kita bisa, selama kita yakin bahwa kita bisa! 

Sekali lagi, keraguan dan ketakutan hanya akan membuatmu terperangkap dalam jurang kehancuran. Lekas bergegas, sebelum dia melahap habis impian dan harapan. Tetaplah semangat, Orang-orang hebat. 

Kegagalan terlalu mendramatisasi di dunia saat ini. Orang gagal sepanjang waktu; tidak perlu mempermasalahkannya. 

Yang lebih penting adalah tindakan yang kamu ambil ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan. Bagaimana kamu bisa belajar dari kegagalan? Bagaimana kamu bisa mengubah kegagalan menjadi kesuksesan?

Yakinkan diri sendiri bahwa tangan kecil yang kamu miliki akan selalu mampu menciptakan hal-hal besar. 


Cheer up!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun