Buka bersama adalah momen istimewa bagi orang-orang yang berpuasa. Tak terkecuali bagi orang Indonesia di Qatar. Kami, warga Indonesia di Dukhan yang tergabung dalam Paguyuban Keluarga Dukhan menggelar Safari Ramadhan 1446 Hijriyah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Safari Ramadhan menjadi agenda tahunan kami. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan PERMIQA (Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar), IMSQA (Indonesian Moslem Society in Qatar) dan dukungan penuh dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Doha - Qatar.
Sebelum melanjutkan cerita, penulis ingin menjelaskan sedikit tentang Dukhan. Dukhan adalah nama satu daerah atau kota di Qatar. Letaknya di Qatar bagian barat. Sekitar 80 KM dari ibukota Doha. Dukhan menjadi daerah yang sangat penting bagi negara Qatar, karena di tempat inilah pertama kali ditemukan sumur minyak. Sumur yang menjadi cikal bakal transformasi Qatar menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita terbesar.
Di tempat ini, tinggal para pekerja perusahaan. Ada yang tinggal bersama keluarga, ada juga sebagian yang berstatus "membujang", yaitu mereka yang tinggal terpisah dengan keluarganya. Di kampung ini, tinggal puluhan kewarganegaraan. Indonesia salah satunya. Hingga hari ini, ada sekitar 100-an orang pekerja Indonesia. Jika dihitung dengan keluarganya, sekitar 300-an orang.Â
Selepas sholat ashar, warga Indonesia di Dukhan mulai berdatangan. Acara digelar di Jinnan Recreation Club. Sebuah gedung pertemuan untuk warga masyarakat Dukhan. Acara diawali dengan ramah tamah antar warga, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PERMIQA (Pak Syahrial Sawajur). Qiroatul Quran, tausiyah ramadhan, dan buka bersama menjadi agenda acara selanjutnya.
Tausiyah ramadhan hari ini disampaikan oleh Dr. Ali Akhmadi, Lc.MA dari Jakarta. Beliau adalah seorang lektor sebuah universitas swasta di Jakarta, seorang doktor lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tema yang diangkat tentang penyakit hati. Sebuah tema yang penting bagi kita. Dalam ceramahnya, Ustadz Ahmadi mengingatkan jamaah yang hadir, layaknya besi yang bisa berkarat, hati juga bisa berkarat. Maka dari itu Ustadz Akhmadi berpesan tentang pentingnya membersihkan hati dari waktu ke waktu, agar hati senantiasa bersih. Diantaranya dengan senantiasa meniatkan amal keseharian kita karena Allah Ta'ala, agar terhindar dari segala macam penyakit hati dan menjadikan hati semakin peka.
Usai jamaah maghrib, kami menikmati makan malam. Menu khas nusantara menjadi sajian khas ramadhan. Menu yang ditunggu-tunggu oleh para perantau, utamanya mereka yang tinggal jauh dengan keluarga. Selepas makan malam, acara dilanjut dengan tanya jawab dan diskusi dengan Ustadz Ali Akhmadi. Di tempat itu pula kami mendirikan sholat isya dan tarawih berjamaah.Â
In shaa Allah, acara serupa akan digelar tanggal 15 Maret 2025 di waktu dan tempat yang sama dengan ustadz yang berbeda. Kami warga perantauan di Qatar mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1446 H. Semoga amal ibadah puasa kita mendapat ridho dari Allah subhanahu wata'ala.Â
Selain bahagia menikmati acara buka bersama, hari ini kami juga sangat gembira karena sejak beberapa minggu terakhir kami kedatangan teman-teman baru. Puluhan warga baru berdatangan. Sampai Mei 2025, dikabarkan akan datang 30-an orang Indonesia. Sebuah kabar gembira buat kami, ditengah viralnya hashtag #KaburAjaDulu akhir-akhir ini.Â
Melalui grup whatsapp warga PKD, Dimas sebagai salah satu pengurus menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga. "Alhamdulillah, dengan izin dan rahmat Allah SWT, acara Safari Ramadhan pada 4 Maret 2025 telah berlangsung dengan lancar. Dengan penuh rasa syukur, saya mewakili pengurus besar PKD ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan semua pihak yang telah berkontribusi, baik dalam persiapan maupun pelaksanaan acara ini."