Mohon tunggu...
Sudiyanti Masdi
Sudiyanti Masdi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

A passionate writer and food traveler

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kopi dari Perkebunan Sendiri di Monsoon Coffee & Cowork

12 Oktober 2016   12:02 Diperbarui: 12 Oktober 2016   12:23 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kafe yang saya kunjungi kali ini adalah Monsoon Coffee & Cowork. Kafe ini juga tergolong baru, lho. Pasalnya, kafe ini baru saja dibuka di pertengahan tahun 2016. Kira-kira usianya masih sekitar 6 bulan ya, Foodies.

Berlokasi di wilayah yang tergolong strategis, Monsoon Coffee & Cowork ini sangat mudah ditemukan. Lokasinya pun berada tepat di pinggir jalan raya sehingga memudahkan pengunjung yang ingin mampir ke kafe ini. Apalagi teknologi sudah serba canggih. Kamu hanya cukup mengandalkan GPS dan seluruh perjalanan aman terkendali.

Jika dilihat dari luar, Monsoon Coffee & Cowork ini memiliki tempat yang tergolong nyaman. Bahkan ketika sudah mulai memasuki area ruangannya, ambience segar pun terasa begitu kental. Ada banyak nuansa hijau yang saya temukan di beberapa sudutnya. Didukung pula dengan furnitur berwarna cokelat yang tampak begitu nyaman saat digunakan untuk menggali kreativitas.

dok. food.culturenesia.com
dok. food.culturenesia.com
"Untuk cowork-nya, kami memang sengaja mendesain tempat ini senyaman mungkin untuk bekerja. Disini ada banyak colokan dengan fasilitas internet cepat." jelas Arian, salah satu pemilik dari Monsoon Coffee & Cowork saat ditemui di coffee shop-nya malam itu.

dok. food.culturenesia.com
dok. food.culturenesia.com
Ukuran meja yang tersedia disini pun cukup lebar. Hal tersebut sengaja dirancang untuk memudahkan pengujung yang datang saat mereka ingin bekerja sambil menikmati makanan. "Disini pengunjung yang datang bisa kerja sambil makan. Kami sengaja menyediakan space meja yang cukup luas agar masing-masing pengunjung tetap merasa nyaman." tambah Arian.

dok. food.culturenesia.com
dok. food.culturenesia.com
Sebetulnya, konsep coworking seperti ini, sudah lebih populer di Jakarta. Bandung yang dikenal sebagai kota wisata, tentunya membuat banyak orang untuk mengaplikasikan konsep ini. Berbeda dengan Jakarta yang memiliki tingkat mobilitas cukup tinggi sehingga coworking sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini sudah semakin banyak freelancer yang membutuhkan tempat nyaman untuk bekerja. Menilik latar bekang tersebut, faktanya Arian berhasil masuk ke dalam area ini.

"Konsep coworking ini memang belum terlalu mendapat perhatian oleh masyarakat Bandung. Padahal disini, tidak hanya untuk kerja saja, tapi juga bisa bertemu dengan calon klien ataupun calon partner. Selain itu, kita bisa lebih berinteraksi disini. Kita bisa memanfaatkan area lounge untuk meeting. Selain itu, disini juga disediakan koran sehingga orang yang datang ke Monsoon Coffee & Cowork merasa seperti berada di kantor sekaligus di rumah sendiri." kata Arian.

dok. food.culturenesia.com
dok. food.culturenesia.com
Di Monsoon Coffee & Cowork memang sangat diharapkan agar para freelancer bisa bertemu partner secara tidak sengaja. Dari cara ini sebetulnya sangat berpotensi untuk membentuk komunitas sehingga bisa saling mengenal satu sama lain. Selain itu, freelancer yang bekerja disini pun bisa menjadi lebih produktif dibanding bekerja di rumah.

Para freelancer yang ingin menjadi member pun cukup mudah. Di Monsoon Coffee & Cowork ini juga disediakan paket member dengan harga yang terjangkau. Cukup dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 750.000 setiap bulannya, pengunjung sudah bisa mendapatkan free secangkir kopi setiap hari. Ditambah lagi akses internetnya 4x lebih cepat dari yang biasanya. Lumayan kan, Foodies?

Sedangkan, untuk menunya, Monsoon Coffee & Cowork ini lebih cenderung menjual varian minuman berbahan dasar kopi. Kopi-kopi yang digunakan adalah kopi lokal dari perkebunan sendiri. Menurut penuturan Arian, sejak awal berdiri, Monsoon Coffee & Cowork ini memang sudah berniat untuk mengangkat kopi lokal, melihat kondisi saat ini banyak kafe yang lebih cenderung menggunakan kopi-kopi impor.

dok. food.culturenesia.com
dok. food.culturenesia.com
Faktanya, kopi Indonesia itu memang lebih nikmat dengan jenis yang beragam. Selain itu, kopi Indonesia memiliki kekhasan tersendiri. Bahkan, banyak dari orang asing mengakui bahwa kopi Indonesia itu nikmat. Hanya saja, paradigma masyarakat masa kini sudah terlalu percaya dengan segala sesuatu yang berasal dari luar negeri itu bagus. Padahal belum tentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun