Walaupun ini Cerita Pendek, namun ini nyata. Maha Pencipta Allah dengan segala ciptaan  yang menciptakan mulai makhluk super mikro kecil seperti Virus Covid-19 dan  hanya bisa di lihat melalui mikroskop elektron dengan pembesaran ribuan kali  hingga makluk hidup yang kasat mata dan bisa di raba serta di rasa dan di cium.
Maha Kuasa Allah yang menciptakan segala jenis makhluk dari yang tampak seperti manusia, hewan dan lainnya hingga makhluk yang tak tampak oleh penglihatan mata seperti Malaikat, Jin dan syaitan (Jurig). Kita sebagai umat beragama pada hakikatnya hidup berdampingan dengan semua makhluk ciptaanNya di alam fana ini. Â lantas Pernahkah anda bertemu makhluk halus tersebut seperti Jurig?
Ini Perjumpaan ku pertama dengan Jurig alias Syaitan  dari kedua pertemuan yang tak di sengaja : Hampir tujuh tahun lalu sekitar bulan Juli 2013, saya itu  mendapat undangan dari sebuah Kementerian yang berlokasi di sekitar kawasan Senayan, Jakarta  untuk suatu acara yang penting.Â
Padatnya acara tersebut tampak sedari pagi hingga malam di isi dengan presentasi dan diskusi berjilid-jilid.Tidak memungkinkan peserta untuk pulang ke tempat tinggal masing-masing. Untuk itu Panitia Pelaksana memberikan fasilitas kamar hotel bintang 5 bagi para peserta undangan semuanya. Wah, nyaman dan aman tinggal di hotel bintang 5 untuk 3 hari 3 Â malam.Â
Pada akhir kegiatan alias malam ketiga, acara saya pikir akan di tutup lebih awal mungkin sore atau setelah makan malam gosipnya demikian. Namun waktu yang di tunggu2 saat sore hari tak ada tanda-tanda acara untuk di tutup, tanpa ada kabar dari Panitia Pelaksana. Akh, pikir aku mungkin saja selepas makan malam  acara penutupannya.Â
Eh, selepas makan malam pun tak ada kejelasan akhirnya panitia meminta undangan untuk masuk ke dalam aula untuk acara penutupan. Ya, memang benar akan ada acara penutupan tapi waktu  yang di harap bukan seperti keinginan para undangan.Â
Singkat cerita, acara di tutup  pas d jam 21.00 WIB  malam diiringi sambutan-sambutan  dari pihak panitia dan seterusnya akhirnya jam 22.00 WIB  malam acara selesai. Acara selesai bukan berarti para undangan pulang atau tidur ? tidak, karena masih ada acara non formal foto bareng, tukar kartu nama,  ini itu hingga akhirnya tak terasa waktu sudah pukul 23.15 WIB malam.
Setelah 3 hari berturut-turut acara padat dan pada hari terakhir kegiatan juga padat letih rasanya badan ini, capek rasanya otak ini. Badan kurang stabil dan mulut sedikit-dikit menguap belum lagi mata ngantuk  berat. Saya pun menuju ke kamar hotel untuk cek keadaan kamar mengingat koper dan perlengkapan termasuk kunci mobil masih ada di laci kamar.Â
Saya masuk dan rebahan sebentar di atas tempat tidur yang nyaman dan empuk. Sambil terpejam pikiranku berpikir "apakah saya harus menginap semalam lagi,  esok pagi langsung cek out ? ataukah malam ini saya langsung  pulang ? kan cuma 60 menit sudah sampai rumah  lewat tol ?" pulang, ngga? ngga, pulang ? pikiran berkecamuk. Akhirnya aku memutuskan tidak menginap malam itu dan bergegas pulang.
Ketika saya meninggalkan hotel waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 alias 00.00 sabtu dini hari, ketika mobil yang ku kendarai berbelok ke utara Jalan Jenderal Sudirman jalanan  padat sekali saya pikir lenggang. Jarak tempuh antara Hotel dengan pintu gerbang tol semanggi depan Polda Metro jaya  sebagai pintu masuk menuju timur ke tol Cikampek terasa lama meletihkan juga padat.Â
Intinya kepadatan itu mulai keluar hotel hingga masuk tol dalam kota, Halim -Cawang masih sangat padat. kalau di ingat-ingat saat itu semua jenis angkutan seperti kendaraan pribadi, angkutan umum bus, hingga truk berusia muda sampai berusia tua semuanya tumplek di  tol dalam kota dan yang menuju tol cikampek pun  padat.Â