Industri media Indonesia tengah berada dalam fase transformasi signifikan, seiring dengan semakin kuatnya penetrasi digital dan perubahan perilaku konsumen pasca pemilu. Meskipun pasar saham dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan volatilitas tinggi, sektor media justru menampilkan daya tahan dan peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Salah satu emiten yang bergerak di tengah dinamika ini adalah PT Era Media Sejahtera Tbk (SSPACE/DOOH), perusahaan berbasis media luar ruang (out-of-home/OOH) yang juga aktif dalam transformasi digital dan pemasaran berbasis komunitas.
Dalam gelaran CTalks bersama Sucor Sekuritas, Presiden Direktur SSPACE Victor Aritonang hadir membagikan pandangannya terhadap lanskap industri media dan strategi perusahaan ke depan. DOOH yang resmi IPO pada tahun 2023 ini kini memiliki ekosistem media terpadu yang mencakup lebih dari 1.000 layar digital di KRL Jabodetabek, jaringan media di kereta api jarak jauh, Transjakarta, Damri, hingga billboard dan televisi luar ruang.
Per kuartal I-2025, total aset konsolidasian DOOH mencapai Rp281,69 miliar, naik dari Rp273,46 miliar di akhir 2024. Peningkatan ini ditopang oleh lonjakan aset lancar, terutama biaya dibayar di muka dan uang muka jangka pendek. Ekuitas naik tipis menjadi Rp220,25 miliar, mencerminkan kenaikan laba ditahan dan penyertaan modal melalui pelaksanaan waran.
Total liabilitas tercatat Rp61,43 miliar, dengan peningkatan signifikan pada utang kepada pihak berelasi. Meski demikian, struktur liabilitas masih dalam batas wajar. Dari sisi pendapatan, SSPACE mencatatkan pendapatan bersih Rp30,82 miliar dan laba bersih Rp1,25 miliar, tumbuh 40% YoY dari Rp848 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan efisiensi operasional dan konsolidasi pasca akuisisi anak usaha menjadi faktor pendorong utama.
Melalui akuisisi perusahaan agensi influencer Wisdom Crowd, SSPACE mengembangkan sayap ke ranah pemasaran berbasis komunitas dan KOL. "Kami melihat tren migrasi belanja iklan ke digital terus menguat. Potensi spending tahun ini mencapai Rp2,1 triliun, terutama untuk platform berbasis komunitas, grassroots, dan wilayah tier 3--4," jelas Victor.
Salah satu inovasi terbaru SSPACE adalah integrasi AI pada TV kereta, yang memungkinkan pengguna KRL berinteraksi secara langsung dengan layar, memberikan pengalaman unik yang personal dan berbasis data. Selain ekspansi dalam negeri, SSPACE juga siap go global ke Jepang, Australia, dan Singapura, menjadi jembatan promosi brand Indonesia di luar negeri maupun sebaliknya.
"Kami yakin pertumbuhan tahun 2025 akan pesat, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan bottom line perusahaan," pungkas Victor Aritonang. Dengan strategi yang gesit dan basis teknologi yang kuat, DOOH berada dalam posisi strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan industri media ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI