Harga emas kembali mengalami penguatan signifikan  sejalan dengan tren global, di mana ketidakpastian ekonomi dan politik mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Selain itu, faktor inflasi, nilai tukar dolar AS, dan kebijakan moneter bank sentral turut mempengaruhi pergerakan harga emas. Per hari ini (07/02/25) Harga emas global berhasil menyentuh angka tertinggi dalam beberapa waktu terakhir hingga mencapai USD2.880,2 per troy ounce. Hal tersebut dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham emiten emas salah satunya adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) adalah perusahaan tambang Indonesia yang berdiri sejak 2003. Melalui anak perusahaannya, BRMS memiliki beragam aset mineral dan fokus pada eksplorasi serta pengembangan tambang. Produknya meliputi emas, tembaga, dan lainnya. Anak perusahaannya mencakup PT International Minerals Company LLC, PT Citra Palu Minerals, dan beberapa entitas lain di Jepang, Singapura, serta wilayah lainnya.
Berdasarkan laporan keuangan, BRMS telah membukukan laba bersih yang diatribusikan RMS telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$15,65 juta atau Rp248,06 miliar pada kuartal III/2024. Laba perseroan melesat 49,51% secara tahunan 9YoY) dibanding laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya US$10,46 juta atau Rp165,91 miliar. BRMS mencatatkan nilai produksi emas sebesar 45.366 troy ounce sampai kuartal III/2024, melebihi produksi emas sepanjang 2023 sebesar 23.270 troyounce.
BRMS menargetkan produksi emas mencapai lebih dari 75.000 troy ounce pada tahun ini. Perkiraan itu naik sekitar 36,36% dari proyeksi realisasi produksi sepanjang tahun 2024 di level 55.000 troy ounce. Â Direktur BRMS Herwin Wahyu Hidayat mengatakan upaya peningkatan produksi emas itu bakal berdampak positif pada kinerja keuangan perseroan pada tahun ini. Herwin beralasan harga emas di pasar sudah kembali melanjutkan tren penguatan.
"Pada 2025, kami optimistis dapat mencapai target lebih dari 75.000 per troy ounce. Dengan harga emas yang hampir menyentuh $3.000 per troy ounce, ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan kami." Papar Direktur Financial Herwin Wahyu Hidayat dalamm Ctalks bersama Sucor Sekuritas (5/02/2025).Â
BRMS akan terus mengandalkan Blok 1 Poboya, Palu, sebagai sumber produksi utama hingga 2028, sambil menjajaki cadangan emas di blok sekitar. Kapasitas produksi diproyeksikan meningkat setelah tambang bawah tanah di Palu mulai beroperasi pada paruh kedua 2027.
Saat ini, BRMS tengah merampungkan pinjaman perbankan senilai US$200--300 juta untuk proyek tersebut, dengan US$50--100 juta dialokasikan untuk eksplorasi di Gorontalo Minerals. Pengumuman fasilitas pinjaman dijadwalkan pada kuartal I/2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI