proses belajar mengajar adalah salah satu upaya secara sistematis yang dilakukan oleh guru untuk mewujudkan proses pembellajaran secara aktif dan efisien  yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ( Zainal, 2013:66). Proses pembelajaran dikatakan berhasil ditandai dengan  adanya perubahan tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa digunakan sebagai salah satu indikasi terselenggaranya  proses pembelajaran yang baik. Dengan pembelajaran, siswa akan mendapat pengalaman belajar. siswa mendapat pengalaman belajar jika guru menfasilitasi kegiatan pembelajaran  yang berorientasi pada proses dan hasil belajar.Â
Proses dan hasil belajar merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran.  Tujuan proses pembelajaran akan berjalan denga lancar apabila siswa telibat secara aktif baik kognitif, fisik, mental maupun emosional. keberhasilan dari tujuan pembelajaran  dapat dinyatakan dengan  sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya pembentukan sumber daya manusia dapat dimulai pada jenjang pendidikan dasar yaitu penguasaan  dan peningkatan kualitas  beberapa materi pembelajaran. hal tersebut dilihat pada hasil observasi pada pra siklus  pencapaian mencapai 35,71%. Untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa, dilaksanakan tindakan siklus 1 dengan penerapan model pembelajaran make a match  sebesar 53,57% dan pada siklus 2 mencapai 85,71%.Â
Model pembelajaran make a match merupakan  salah satu bentuk  model pembelajaran  dari model pembelajaran kooperatif. mOdel pembelajaran Make a match  adalah  model pembelajaran yang menggunaan kartu secara berpasangan.  model pembelajaran ini, menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran.  setelah guru memberikan pemaparan  tentang materi pembelajaran, siswa mendapat satu per satu  yang berisi materi pembelajaran pada hari tersebut, dan siswa  mencoba mencari jawabannya dengan mencari pasangan dari kartu tersebut.
Kelebihan  dan kekurangan Model Pembelajaran Make a Match (https://www.gurusiana.id/read/sriefaizahlisnasari/article/kelebihan-dan-kelemahan-model-pembelajaran-make-a-match-hari-ke-28-5340761) :
Kelebihan:
a. Siswa  terlibat  langsung dalam  menjawab  soal  yang disampaikan kepadanya  melalui  kartu.Â
b. Â Meningkatkan kreativitas belajar siswa.Â
c. Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Â
c. Dapat menumbuhkan kreativitas berfikir siswa, sebab melalui pencocokkan pertanyaan dan jawaban akan tumbuh dengan sendirinya;Â
d. Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang digunakan guru (Istarani (2011)).Â
Kelemahan :