Menulis Esai, Menjaga Warisan Leluhur: Menguatkan Jati Diri Bangsa melalui Literasi
Sebagai bentuk pemahaman murid dan sekaligus bekal persiapan masuk ke perguruan tinggi tentu kemampuan menulis esai sangat diperlukan oleh murid terutama kelas XII. Hal ini mengundang reaksi dari murid belajar memahami selain yang guru berikan. Tak hanya itu, guru juga memberikan pemahaman perbedaan antara esai dengan artikel sehingga murid memiliki pandangan dan tidak salah menafsirkan.
Setiap bentuk tulisan baik esai dan artikel memiliki perbedaan yang khas. Perbedaan tersebut dipahami secara holistik yakni berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam menulis artikel adalah menyampaikan informasi kepada pembaca sehingga artikel sendiri memiliki bentuk yang beragam misalnya dari artikel berita, biografi, dan sebagainya. Informasi yang disampaikan pada teks artikel bisa berupa berita atau ulasan mengenai sudut pandang penulis yang bisa dimuat di media cetak atau media daring.
Sementara tujuan dalam penulisan esai yakni menyakinkan pembaca mengenai pendirian penulis. Pendirian penulis tersebut bisa berupa prinsip dan anggapan tentang sesuatu yang dimiliki oleh penulis esai dan bahkan untuk menyakinkan pembaca maka penulis menyampaikan bukti dan fakta-fakta yang mendukung sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan sikap pembaca.
Jika diamati secara sekilas tampak memiliki persamaan. Namun, jika merujuk pada data yang digunakan oleh kedua jenis tulisan tersebut maka memiliki perbedaan pada tujuan dari kedua tulisan sehingga murid mesti memiliki pemahaman sebelum menuliskan. Tak hanya itu, sifat dari esai adalah argumentatif dan subjektif. Maksudnya, penulisannya bersandar pada alasan yakni memerlukan argumentasi yang kuat.
Berdasarkan tujuan yang diharapkan penulis esai yakni berusaha mempengaruhi cara pandang pembaca mengenai masalah yang diulas sehingga diperlukan data baik data kualitatif dan kuantitatif. Data tersebut dipadu dengan fakta sehingga membuat esai baik dan bermutu.
Sementara topik yang akan diulas yakni kearifan lokal. Kearifan lokal adalah suatu identitas budaya yang diwariskan oleh leluhur kepada generasi sekarang dan berikutnya. Apalagi setiap daerah di Indonesia terutama di Kecamatan Sepaku juga memiliki nilai-nilai luhur yang tercermin dalam adat istiadat, tradisi, dan cerita rakyat. Namun, terkadang perkembangan teknologi dan zaman ikut mewarnai kelestarian dari kearifan lokal tersebut sehingga dapat dikhawatirkan terkikis dan generasi berikutnya akan mendengar kisahnya saja.
Hal tersebut yang melatarbelakangi guru memilih topik ini dan sekaligus sebagai salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur melalui literasi dengan menulis esai. Murid dapat melakukan pengamatan, bertanya dan sekaligus berbagi pengalaman mengenai kearifan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing sehingga murid lain dapat membaca hasil tulisan yang didokumentasikan oleh guru sehingga bisa saling belajar bersama.Â
Mengapa guru memilih topik menulis esai sebagai sarana pelestarian kearifan lokal? Dan sekaligus sebagai nilai praktik bahasa Indonesia di kelas XII. Kita telah ketahui bersama bahwa esai merupakan tulisan yang tidak hanya menyampaikan gagasan. Tapi juga sebagai media analisis dan sekaligus refleksi mengenai suatu fenomena misalnya kebudayaan. Dengan esai, murid dapat menggali kembali nilai-nilai budaya yang masih terjaga di lingkungannya. Tak hanya itu murid dapat mendokumentasikan tradisi dan sekaligus mengenalkan kepada orang lain mengenai menjaga warisan budaya. Dengan menuliskan berupa pemikiran kebudayaan dalam esai setidaknya membantu mempertahankan eksistensi adat istiadat dan menguatkan identitas nasional. Sebab, melestarikan warisan leluhur merupakan tugas kita bersama sebagai warga negara.
Setelah murid berdiskusi mengenai kearifan lokal dan memahami struktur dan langkah menulis esai sebagai pemahaman awal dalam mengembangkan gagasan yang akan dilakukan pengamatan guna mendukung tulisan esai yang baik. Adapun struktur esai pada umumnya terdapat tiga bagian yakni pendahuluan yang bisa berisi pengantar yang menarik perhatian pembaca, menjelaskan latar belakang masalah, dan tujuan esai, serta menyajikan tesis atau argumen utama yang akan diulas.Â