Mohon tunggu...
Subarno
Subarno Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Sabar / seneng bertanam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Lahirnya Pancasila

5 Juni 2023   13:05 Diperbarui: 5 Juni 2023   13:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila atau prinsip dasar. Lahirnya Pancasila merupakan hasil dari perjuangan panjang para pendiri bangsa Indonesia dalam merumuskan ideologi negara yang dapat menjadi pijakan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan merdeka.

Proses lahirnya Pancasila dimulai sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk oleh Pemerintah Jepang yang saat itu menduduki Indonesia. BPUPKI bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang akan menjadi landasan bagi kemerdekaan.

BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan yang bertugas menyusun rancangan dasar negara. Panitia Sembilan terdiri dari sembilan anggota yang mewakili berbagai latar belakang dan pandangan politik. Pada tanggal 29 Mei 1945, Panitia Sembilan mengadakan sidang pertama yang membahas rancangan dasar negara.

Proses pembahasan rancangan dasar negara berlangsung selama beberapa minggu dengan melibatkan berbagai diskusi dan perdebatan. Pada tanggal 1 Juni 1945, sidang BPUPKI digelar dan Presiden Soekarno menyampaikan pidato pembukaannya yang terkenal dengan sebutan "Pancasila Speech". Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan konsep dasar negara yang terdiri dari lima sila, yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Mengakui bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama dan harus diperlakukan secara adil.
  3. Persatuan Indonesia: Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Mengutamakan demokrasi dengan berlandaskan musyawarah untuk mencapai mufakat.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Menjamin keadilan dalam segala aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Setelah disampaikan, Pancasila diterima oleh para anggota BPUPKI sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila secara resmi dijadikan dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan konstitusi Indonesia hingga saat ini.

Pancasila memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Ia menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pancasila juga mampu mengakomodasi keberagaman Indonesia, menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, keadilan, dan demokrasi.

Mengenang lahirnya Pancasila adalah penting sebagai bagian dari menghargai sejarah dan perjuangan para pendiri bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar sebuah ideologi politik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.

Pancasila menjadi dasar bagi negara Indonesia dalam membangun keadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, menghormati keberagaman, dan mencapai kesejahteraan bersama. Nilai-nilai Pancasila terus diperkuat dan dijunjung tinggi dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia, seperti dalam pembentukan undang-undang, kebijakan pemerintah, pendidikan, dan budaya.

Penting bagi generasi muda Indonesia untuk memahami dan menghargai Pancasila sebagai fondasi bangsa, sehingga mereka dapat menjaga persatuan dan keberagaman, berpartisipasi dalam proses demokrasi, dan membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Pendidikan tentang Pancasila dan nilai-nilainya juga perlu terus diperkuat dalam sistem pendidikan di Indonesia, baik di tingkat sekolah maupun di tingkat universitas.

Selain itu, melalui mengenang lahirnya Pancasila, kita juga diingatkan akan perjuangan para pahlawan bangsa yang telah berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan menegakkan nilai-nilai Pancasila. Kita harus menghormati dan mengenang mereka sebagai bagian dari identitas nasional kita.

Dalam mengenang lahirnya Pancasila, kita juga harus selalu mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Pancasila tetap relevan dan berdampak positif bagi perkembangan masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun