Saatnya kepemimpinan Nasional menunjukkan determinasinnya dalam melakukan konsolidasi nasional dengan semua komponen bangsa untuk menyelamatkan pendidikan generasi muda aset masa depan bangsa dalam situasi kedaruratan sekarang ini- dalam satu tujuan bersama yaitu menyukseskan proses belajar-mengajar dalam situasi kedaruratan pandemic di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kendala-Kendala dalam penerapan PJJ seperti yang terjadi selama ini diharapkan bisa diatasi dengan adanya “Konsolidasi Nasional Kedaruratan Proses Belajar-Mengajar”. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap menjadi The Leading Department, dengan Mendikbud atau yang ditunjuk akan menjadi Ketua “KNKPBM” ( Konsolidadi Nasional Kedaruratan Proses Belajar-Mengajar) semacam Gugus Tugas Covid-19.
Team KNKPBM diberi kewenangan untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan department atau kementerian atau pihak-pihak terkait menyangkut masalah-masalah di lapangan terkait keberlangsungan proses belajar-mengajar untuk dicarikan solusi terbaik.
KNKPBM bisa berkonsolidasi dengan kementerian dalam negeri agar para kepala daerah dari gubernur-Kabupaten/Kota-kecamatan dan kelurahan bisa melakukan upaya-upaya terbaik sesuai kewenangannya agar proses belajar-mengajar bisa berjalan dengan baik, berdasar kebutuhan di lapangan sesuai daerah masing-masing.
KNKPBM bisa berkonsolidasi dengan kementerian BUMN dan Kemkominfo, berkaitan dengan kebutuhan jaringan-jaringan internet dengan perusahaan-perusahaan operator telekomunikasi, danjaringan listrik (PLN).
Team KNKPBM adalah team kedaruratan dengan tugas-tugas dan kewenangan untuk melakukan upaya-upaya dalam menangani berbagai masalah-masalah di lapangan agar proses belajar-mengajar dalam situasi kedaruratan ini bisa berjalan dengan baik secara nasional, dalam koordinasi dan konsolidasi dengan semua pihak terkait.
Dalam situasi apapun, proses-proses belajar mengajar harus bisa berjalan dengan baik, karena pendidikan adalah investasi masa depan dan generasi muda adalah aset masa depan bangsa yang harus menjadi prioritas perhatian negara.
Wallahu A’lam Bishawab. (SR-Swasta, Tinggal Di Jakarta)