Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Buruh tani

Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengingat Itu Ada Seninya

14 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 14 Januari 2024   09:39 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar/Alzheimer's  Indonesia

"Mengingat masa lalu adalah perasaan, dan merencanakan masa depan adalah pikiran," Suardi.

Ketika membaca judul ini mungkin pembaca diingatkan pada sebuah buku yang berjudul "membaca itu ada seninya" ya, tapi disini saya ingin mengatakan bahwa mengingat juga ada seninya.

Melatih ingatan itu ada seninya atau disebut juga seni melatih ingatan. Maksudnya adalah untuk mengatasi daya ingat agar baik daya ingatnya diperlukan cara agar kita tidak mudah lupa dalam mengingat. 

Selain itu juga, dengan memiliki kemampuan mengingat yang baik akan memudahkan kita dalam mengambil sebuah keputusan. Ingatan akan menentukan cara kita bersikap dan merespon sesuatu. 

Ketika kita dihadapkan dengan beberapa pilihan, misalnya, maka sebagian besar keputusan yang kita pilih akan dipengaruhi oleh kenangan masa lalu. Jadi, ingatan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengambilan keputusan.

Melatih daya ingat akan bermanfaat untuk semua kalangan, orang tua, remaja, hingga dewasa. Seni melatih daya ingat sangat dibutuhkan agar aktivitas kita berjalan lancar. Mari melatih daya ingat, agar kita tumbuh menjadi generasi cerdas dan kritis.

Demensia, Masalah Penurunan Daya Ingat 

"Setiap 1 detik, 1 orang di dunia mengalami penurunan daya ingat atau demensia," 

Sumber gambar/Alzheimer's  Indonesia
Sumber gambar/Alzheimer's  Indonesia

Masalahnya banyak yang mengeluhkan daya ingatnya. Ia kadang merasa sangat bodoh sekali, dan bahkan merasa iri pada temannya yang mempunyai kualitas daya ingat yang sangat baik. Mereka pun bertanya why, kenapa,?

Masalah kesulitan mengingat sebetulnya bukanlah bawaan sejak lahir, tapi disebabkan karena kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Dengan demikian masalah daya ingat bisa diatasi dengan cara aktivitas baik pula, karena mengingat itu ada seninya.

Secara medis, masalah daya ingat disebut juga Demensia, yaitu suatu keadaan dimana seseorang mudah lupa, keterampilan sosial yang terbatas, dan terganggunya kemampuan berpikir sehingga mengganggu fungsi sehari-hari.

Banyak orang yang mengeluhkan demensia dan itu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Demensia bukan penyakit tapi kondisi yang ditandai dengan penurunan dua fungsi otak; hilangnya memori dan hilangnya kemampuan menilai.

Fenomena demensia ini di seluruh dunia terus meningkat dengan cepat. Menurut data statistik yang dirilis oleh Alzheimer's Disease International, World Health Organization, (2017) "setiap 3 detik, 1 orang di dunia mengalami demensia.

Saat ini sebanyak 20,9 juta penduduk Asia Pasifik didiagnosis terpapar dimensia dan ada sekitar 10 juta kasus baru setiap tahun. Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta di tahun 2030 dan 4 juta di tahun 2050.

Ada banyak faktor pendukung yang menjadi penghambat daya ingat. Faktor-faktor tersebut diantaranya termasuk faktor lingkungan tempat kita mendapatkan informasi, kebiasaan kita sehari-hari, dan ketertarikan kita terhadap informasi yang sedang diterima.

Menurut Wiliam Andromeda (2022) dalam bukunya berjudul Seni Melatih Ingatan, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan daya ingat adalah Usia, nutrisi, lingkungan sosial, kesehatan, waktu, stres, jarang berdiskusi, dan lain sebagainya.

Faktor penghambat lainnya yang tak kalah penting adalah kekurangan rangsangan. Kurangnya rangsangan dapat menyebabkan otak mengecil sehingga otak tidak dapat bekerja secara optimal. Otak bisa dirangsang dengan cara membaca, menulis, mendengarkan musik, dan lain sebagainya.

Seni Melatih Daya Ingat 

Sumber gambar/pixabay.com
Sumber gambar/pixabay.com

Ingatan bisa dilatih, jika tidak dilatih daya ingat bisa menurun fungsinya. Oleh karena itu kita harus melatihnya secara intensif. Melatih daya ingat bisa dilakukan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik seperti berlatih menghafal, bermain catur, mengisi teka-teki silang dan sebagainya.

Daya ingat memiliki berbagai macam karakteristik dan setiap karakteristik memiliki seni tersendiri untuk mengatasinya. Namun, agar kita memiliki daya ingat yang baik kita harus melatihnya. Nah, untuk menghidupkan ingatan tersebut kita bisa melakukannya dengan hal-hal berikut ini;

Pertama, banyak diskusi dan membaca buku serta ciptakanlah hubungan-hubungan ingatan baru agar dapat meningkatkan kreativitas pribadi. Kedua, ketika membangun ingatan, kita perlu mengingat banyak hal. 

Ketika kita mengasosiasikan informasi yang perlu diingat dengan hal-hal lain, seperti emosi, ingatan lain, gambar, dan sebagainya, maka ingatan itu terhubung dengan lebih banyak kaitan mental sehingga lebih mudah diakses. 

Ketiga, tulisi buku harian atau jurnal pribadi kita setiap hari tanpa jeda. Catatlah setiap persoalan sekecil apa pun yang kita alami. Inilah cara yang bagus untuk memastikan bahwa kita tidak melewatkan sesuatu.  

Terakhir, ciptakan kesan mendalam, hal ini akan sangat menjadi penentu terhadap lamanya sebuah informasi disimpan di dalam ingatan untuk mudah diingat atau dihafalkan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun