Sifat kepemimpinan seseorang bisa saja dilihat dari watak berdasarkan weton dalam penanggalan Jawa. Kali ini coba kita menerawang bagaimana watak politisi yang sedang naik daun. Hary Tanoesoedibjo alias HT, yang juga ketua umum DPP Partai Perindo (Persatuan Indonesia). Disebut naik daun, karena survey SMRC Saiful (Mujani Research and Consulting) HT mendapat posisi ke-4 calon presiden idaman rakyat. Kemudian ada juga survey Indikator Politik Indonesia yang menempatkan laki-laki asal Jawa Timur ini di nomor 5 kandidat kuat pemimpin Indonesia 2019 kelak.
Apakah weton HT memang memungkinkan buat menjadi presiden atau nggak? Check it out!
Kelahiran masehinya 26 September 1965, Minggu Radite. HT yang lahir di Surabaya (Jawa Timur ini) jika dalam penanggalan Jawa berarti 30 Jumadil Ula 1897, Minggu Legi.
Dina: Orang dengan weton ini berwatak tekun mandiri dan berwibawa. Ehm, cocok. HT relevan banget dengan ini, karena ketekunannya dan kemandiriannya sejak masa muda menghantarkannya menjadi salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dan dunia. Wibawanya membuatnya bisa membuat memimpin perusahaan dengan sangat baik.
Pasaran: Legi. Weton ini yang “kena” dengan HT adalah sosok bertanggungjawab, murah hati, enak dalam pergaulan, kuat tidak tidur semalaman, berhati-hati dan bicaranya berisi. Tentu, ini sekian banyak sifat yang mendukung untuk digunakan memimpin.
Hastawara/Padewan: Weton yang cocok angker berwibawa.

Saptawaea/Pancasuda: Sumur Sibaba, artinya orang dengan tanggal lahir ini dikenal sebagai pribadi berwawasan luas dan guru bagi pencari ilmu. Oke, cocok. HT yang sangat pintar dan lulusan cumlaude dulunya dosen tetap di Universitas Indonesia. Tapi sekarang ia lebih memilih mengisi kuliah umum di seluruh Indonesia, karena memang waktunya sudah sangat sibuk.
Rama: Macan ketawan. Artinya berkecukupan, tapi memiliki hati yang resah. Kalau yang ini cocok juga dengan teori Abraham Maslow. Di satu titik ketika materi tidak lagi menjadi soal, sudah merasa secure, keterlibatan dan hubungan sosial terpenuhi, dan harga dirinya sudah baik, maka kebutuhan orang adalah mengaktualisasikan diri. Di satu titik, HT sudah mengatawan, ia telah “lewat” semua. Sekarang yang ia inginkan adalah “berbuat” lebih luas lagi (bangsa dan negara), tanpa orientasi pada diri sendiri.
Terlihat kan, bagaimana watak berdasarkan weton sosok HT? Apakah ia bisa menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Mudah-mudahan saja, karena cukup banyak penerawangan njawani yang melekat untuk satria piningit yang akan mengubah negara tercinta ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI