Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tujuh Fakta Unik Seputar Kosa Kata Bahasa Madura

15 Agustus 2020   15:51 Diperbarui: 7 Juni 2021   06:22 5749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika membahas seputar suku Madura, tentunya kita akan mengenal keunikan atau karakteristik masyarakat dan budaya yang berlaku di suku ini. Keunikan masyarakat suku Madura itu sudah pernah saya bahas di blog ini. Selain keunikan itu, ternyata ada lagi keunikannya yang berasal dari bahasa daerah yang mereka gunakan. Berikut ini 7 fakta unik seputar kosa kata bahasa Madura.

1) Kata "Virus"

Dalam bahasa Madura, kata virus (dibaca: pirus) adalah kata yang memiliki satu pengertian saja. Oleh sebab itu, saat Anda membahas virus (misalkan: virus corona) dengan orang Madura, Anda perlu cek dulu, apakah mitra bicara Anda ini menguasai bahasa Indonesia atau tidak. Jika orang yang Anda ajak bicara itu orang Madura tulen, bisa jadi apa yang dia pahami tentang kata virus berbeda dengan apa yang Anda pahami. Sebab, dalam bahasa Madura, kata virus hanya berarti 'suatu penyakit yang menimpa pohon pisang, sehingga membuat buah pisang menguning dan tidak dapat dikonsumsi.'

2) Kata "Kuman"

Selain kata virus, ada juga kata kuman yang juga hanya memiliki pengertian tunggal. Dalam bahasa Madura, kata kuman berarti 'kutu yang ada di tempat ayam mengerami telur-telurnya.' Jadi, jika Anda sedang membahas kuman, Anda perlu cek juga ya pemahaman mitra bicara Anda. Bisa jadi, Anda membahas kuman yang berarti 'bakteri yang membuat gatal', namun orang Madura yang Anda ajak bicara mengartikannya sebagai kutu. Hehehe

3) Kata Ucapan Selamat

Dalam bahasa Madura, Anda tidak akan pernah menemukan kata ucapan selamat, seperti  selamat datang, selamat pagi, selamat malam, selamat hari raya, dan selamat-selamat yang lain. Kata itu hanya dipakai untuk nama orang yaitu selamet dan juga dipakai untuk harapan atau doa (mander selamet). Sejauh yang penulis ketahui, orang Madura ini adalah orang yang to the point. Itulah sebabnya mereka tidak mengenal kata basa-basi dengan mengucapkan kata selamat ya. Meski demikian, mereka mengucapkan salam (assalamu'alaikum) jika bertemu atau bertamu.

4) Memiliki Kata-Kata yang Hampir Mirip Tapi Beda Arti

Bahasa Madura memiliki 6 vokal, 31 konsonan, 3 diftong, dan 8 kluster. Konsonan dalam bahasa Madura lebih banyak dibandingkan bahasa daerah lainnya. Itulah sebabnya bahasa Madura memiliki kata-kata yang terdengar hampir mirip namun jika salah menyebut satu unsur konsonan saja maka akan berbeda arti. Contohnya adalah kata "ada, wadah, bedak, robek" dalam bahasa Madura terdengar hampir mirip yaitu "Bedeh bheddenah bedde' beddhe". Selain itu, terdapat kata-kata mirip lainnya yang tentunya beda arti/makna.

5) Ber-homofon dengan Bahasa Lainnya

Sebagai sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, beberapa kata dalam bahasa Madura juga sama bunyinya dengan bahasa lain, namun tentunya beda arti. Meskipun demikian, yang menjadi unik adalah kata-kata tersebut terkadang salah diartikan akibat dari interaksi dengan bahasa lain. Sebagai contoh, kata "arek" dalam bahasa Jawa berarti 'anak (kecil)' sedangkan dalam bahasa Madura berarti 'celurit'. Itulah sebabnya ada orang yang mengatakan bahwa arek-nya orang Jawa tidak tajam, sedangkan arek-nya Madura sangat tajam. Ada juga orang Jawa pernah bertanya mengapa orang Madura sering mengucapkan kata "marah". Padahal kenyataanya, penutur bahasa Madura itu hanya mengucapkan kata "mara" yang jika di-inggris-kan hampir mirip penggunaannya dengan kata "please". Hmmm........

6) Menyingkat kata

Dalam ragam santai, orang Madura biasa menyingkat kata saat berkomunikasi. Sama halnya seperti bahasa Inggris. Contohnya dalam bahasa Inggris, frasa i will disingkat menjadi i’ll (aku akan); begitu pula frasa i can not disingkat menjadi i cannn’t (aku tidak dapat). Adapun contoh dalam bahasa Madura misalnya pak–en Abdul akan disingkat menjadi pan Abdul (bapak-nya Abdul); oreng akan disingkat menjadi reng (orang). Ada juga ditemukan penyingkatan nama-nama daerah seperti jete labeng disingkat menjadi te labeng (sebuah daerah bernama Jatilawang); jete sanga’ disingkat menjadi te sanga’ (sebuah daerah bernama Jatisongo).

7) Satu suku kata dijadikan dua suku kata

Keunikan lainnya dari bahasa Madura adalah kata yang hanya terdiri atas satu suku kata (selain kata yang sengaja disingkat seperti pembahasan di poin 6), maka kata tersebut akan diubah menjadi dua suku kata. Misal, kata bom akan diubah menjadi eb-bom (bom); kata tong akan diubah menjadi et-tong (tong); kata rok diubah menjadi er-rok (rok).   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun