Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebelum Mengontrak Rumah, Pertimbangkan Tujuh Kriteria Ini

17 Juli 2020   08:37 Diperbarui: 19 Juli 2020   12:53 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tempo.co

Sewa atau mengontrak rumah adalah sesuatu hal yang sudah biasa bagi mahasiswa dari luar kota. Hal itu juga sudah biasa bagi orang yang bekerja di luar kota. Selama masih hidup sendiri (single), memilih kriteria rumah kontrakan yang cocok tidaklah begitu sulit.

Berbeda halnya jika sudah berkeluarga plus memiliki anak. Pastinya banyak hal yang harus dipertimbangkan. Sebab, tidak mudah kita menjalani kehidupan di rumah kontrakan yang memiliki kekurangan sangat fatal. Begitu pula, tidak mudah kita menemukan kontrakan baru yang cocok.

Hal ini juga pernah saya alami sendiri. Saya mulai merasakan yang namanya mengontrak rumah dari sejak menjadi mahasiswa tahun 2012 hingga menikah dua tahun yang lalu sampai sekarang. Suka dukanya mengontrak rumah tentunya pernah saya alami. Ternyata lebih repot lagi saat sudah menikah.

Nah, sebelum salah dan menyesal mengontrak rumah, berikut ini tujuh kriteria dalam memilih rumah kontrakan berdasarkan pengalaman saya pribadi.

1. Harga Rumah Kontrakan
Bagi sebagian orang, harga rumah kontrakan tidak menjadi nomor satu. Namun bagi saya yang penghasilan cukup (cukup beli kulkas, cukup beli motor, cukup beli smartphone, hehehe), harga adalah yang utama. Saya sendiri awal-awal dulu pinjam uang ke teman untuk membayar kontrakan, padahal harga kontrakan hanya 2 juta setahun. Hehehe.

Bagi Anda yang masih baru, lebih baik survei dulu. Tidak langsung deal  jika menemukan rumah yang dikontrakkan. Dengan survei di beberapa tempat, kita bisa tahu harga rata-rata mengontrak rumah di tempat tersebut.

Pengalaman saya dan istri mencari kontrakan dengan menelusuri pelosok kota (baca: perkampungan). Dari survei itu, kita bisa membandingkan kontrakan mana yang lebih murah dengan kondisi dan fasilitas rumah yang memadai.

2. Jarak ke Tempat Kerja
Pertimbangan kedua adalah jarak rumah kontrakan ke tempat kerja. Percuma mendapatkan kontrakan rumah yang murah, namun jarak ke tempat kerja jauh. Sama saja menghabiskan uang untuk membeli BBM.

3. Air
Kriteria yang satu ini jangan sampai terlewatkan. Pengalaman saya mengontrak rumah saat baru pertama kali membangun keluarga ialah memiliki kontrakan yang sangat sulit air saat musim kemarau. Hingga akhirnya saya harus memakai jasa menyedot air sungai untuk di tampung ke sumur.

Jangan ditanya lagi air sungainya tercemar atau tidak. Bila mencuci maka harus pergi ke sungai. Air sungai habis, saya harus meminta air tiap hari ke sumur tetangga dan pada akhirnya tetangga mem-blok sumurnya, supaya saya tidak bisa ambil air lagi. Hiks... sangat mengenaskan.

Supaya tidak memiliki kejadian yang sama, Anda bisa bertanya kepada beberapa orang di sekitar daerah kontrakan tersebut. Jangan langsung percaya dengan yang disampaikan oleh pemilik kontrakan atau keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun