Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kiamat Industri Retail Indonesia

21 Juli 2021   18:17 Diperbarui: 22 Juli 2021   14:14 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'Kualitas Produk Adalah Prioritas Utama Kami'

Slogan di atas digunakan oleh banyak perusahaan manufaktur di Indonesia. Klise, tetapi memang salah satu misi agung perusahaan adalah untuk memastikan bahwa produknya memiliki kualitas terbaik.

Tidak ada yang salah dengan slogan tadi. Namun apakah fokus pada produk masih relevan di era ini? Jawaban singkatnya: Tidak.

Pendekatan produk-sentris semakin tidak relevan karena kompetisi yang semakin ramai. Jika sebuah perusahaan hanya fokus pada produk dan melupakan konsumen, maka kemungkinan jadi 'dinosaurus' akan sangat besar.  

Industri yang paling produk-sentris adalah industri retail; banyak perusahaan retail yang pontang panting karena penurunan penjualan dan penutupan toko, karena memang industri retail yang paling mengagungkan produk.

Selewat kita bisa menyalahkan pandemi; ekonomi yang menurun menyebabkan konsumen enggan untuk berbelanja. Namun penjualan yang menurun dan penutupan toko sudah terjadi jauh sebelum pandemi berlangsung.

Pandemi hanya memberikan dorongan, industri retail memang sudah berjalan pelan menuju jurang.

Lantas apa akar masalahnya? Internet. Konsumen; Anda, Saya, Kita, akhirnya merasakan betapa nikmatnya berbelanja sambil rebahan.

Tidak hanya itu, internet memberikan konsumen pengaruh yang besar untuk mengambil keputusan. Penelitian kami menemukan bahwa ada BANYAK jenis konsumen; yang belanja sepenuhnya online, yang belanja jika sedang ada diskon, dan masih banyak lagi.

Untuk saat ini konsumen masih bergantian antara belanja offline dan online. Tetapi bukan mustahil bahwa suatu saat nanti konsumen 'rebahan' yang sepenuhnya belanja online akan mendominasi pasar.

Perubahan perilaku berbelanja dari offline ke online membuat industri retail harus berpikir ulang; bukan hanya bagaimana menjual produk yang berkualitas, tetapi juga bagaimana membuat konsumen puas. 

Pada dasarnya kami menemukan bahwa ada empat jenis konsumen retail:

1. Konsumen Bebas (Freedom Shopper)

Saya tidak memiliki waktu atau momen spesifik untuk berbelanja. Jika sedang bosan, saya akan belanja. Kalau lagi jalan dengan keluarga atau teman, saya akan belanja. Belanja buat saya itu seperti terapi; karena saya senang ketika sedang belanja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun