Mohon tunggu...
steven jonathan
steven jonathan Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Biografi Muhammad Yamin

22 September 2025   21:48 Diperbarui: 22 September 2025   21:48 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tokoh penting dalam Panitia sembilan adalah Muhammad Yamin, ia dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, politikus, dan pejuang kemerdekaan. Muhammad Yamin lahir pada 23 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Yamin sudah tampak cerdas dan tertarik pada ilmu pengetahuan sejak kecil. Dia memulai pendidikannya di Volkschool (VS) dan Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Kemudian ia pergi ke sekolah menengah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Hollandsch Inlandsche Kweekschool (HIK/NS), dan Algemene Middelbare School (AMS) di Padang, Bogor, dan Yogyakarta. Yamin memperoleh gelar sarjana hukum di Jakarta pada tahun 1932 setelah pendidikan yang panjang dan sulit.

Yamin telah terlibat dalam pergerakan nasional sejak kecil.  Ia menjadi dari anggota Jong Sumatranen Bond dari tahun 1916 hingga 1918, sebuah organisasi pemuda yang membantu dalam menyatukan kaum-kaum muda di Sumatera. Kemudian pada tahun 1928, ia menjadi anggota organisasi Indonesia Muda, yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi pemuda di wilayah tersebut.  Karena keterlibatannya dalam organisasi ini, Yamin pergi untuk menyaksikan dan mendukung Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang merupakan momen penting dalam mempersatukan bangsa Indonesia.

Pada tahun 1932--1938, ia menjadi anggota Partai Indonesia atau biasa dikenal Partai Perindo, sebelum kemudian mendirikan Partindo Indonesia  atau Parpindo pada tahun 1938--1942.  Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942--1945,Muhammad Yamin tetap ikut berpartisipasi dalam perjuangan bangsa melalui jalur organisasi resmi.  Ia masuk ke dalam majelis pertimbangan Pusat Tenaga Rakyat atau PUTERA. PUTERA didirikan oleh pemerintah Jepang untuk mendorong dan mendapat dukungan rakyat Indonesia. Kesempatan ini Muhammad Yamin manfaatkan untuk meningkatkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia, meskipun pembuatan PUTERA dilakukan untuk kepentingan Jepang bukan Indonesia.

Peran Muhammad Yamin semakin dikenal menjelang kemerdekaan.  Dia ditunjuk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).  Yamin dikenal dalam forum tersebut sebagai salah satu tokoh yang membantu membangun dasar negara Indonesia.  Ia mengusulkan lima asas yang kemudian dikenal sebagai Pancasila, tetapi redaksinya berbeda dengan rumusan Soekarno pada 1 Juni 1945.  Yamin tidak hanya terlibat aktif dalam BPUPKI, tetapi juga terlibat aktif dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang memainkan peran penting dalam proses menciptakan dan mendukung undang-undang yang memungkinkan Indonesia untuk menjadi negara merdeka.

Selain itu, Muhammad Yamin termasuk dalam Panitia Sembilan, sebuah kelompok kecil yang dibentuk pada 1 Juni 1945 dengan tujuan merumuskan dasar negara. Muhammad Yamin terlibat dalam penyusunan Piagam Jakarta bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Soekarno, Hatta, dan Achmad Subardjo. Piagam Jakarta kemudian menjadi salah satu dokumen penting dalam sejarah pembentukan Pancasila dan sebagai cikal bakal Pembukaan UUD 1945.

Setelah kemerdekaan dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Dikenal sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K), ia bertanggung jawab untuk menanamkan prinsip-prinsip nasionalisme ke dalam sistem pendidikan dan memperkuat kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa yang independen. Karena peran ini,Muhammad Yamin menjadi terkenal sebagai pejuang politik dan penggagas kebijakan pendidikan dan kebudayaan nasional.

Muhammad Yamin juga dikenal karena karya sastranya.  Yamin menulis banyak puisi dan drama yang dipenuhi dengan semangat kebangsaan, seperti kumpulan puisi Tanah Air yang menggugah rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia. Melalui karya-karyanya, dia berusaha menanamkan kesadaran akan pentingnya persatuan bangsa.

 Muhammad Yamin meninggal dunia pada 17 Oktober 1962 di Jakarta.  Sepanjang hidupnya, ia telah memberikan banyak berharga bagi Bangsa Indonesia.  Ia dikenal sebagai seorang tokoh yang sangat berdedikasi terhadap kemerdekaan dan kemajuan negara, serta sebagai pelopor kebangkitan nasional yang memperjuangkan kebudayaan, persatuan, dan keadilan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun