Mohon tunggu...
stereohype
stereohype Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ulang Tahun Kompas: Megalitikum Kuantum Vs Diana: Rahasia Hatiku (Sebuah Pendapat Pribadi)

12 Juli 2010   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:55 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

lima tahun yang lalu kompas berulang tahun yang ke-40. Untuk merayakan sebuah keberhasilan dan usia yang cukup matang. Kompas mengadakan sebuah pertunjukkan seni budaya yang spektakuler bernama "Megalitikum Kuantum" yang mengambil aspek elemen dunia yang dikemas sedemikian rupa melalui media-media seni budaya Indonesia sehingga benar" menciptakan sesuatu yang baru, yang inovatif (menurut saya) baik dari segi pengemasan dan segi marketing di Indonesia. acara tersebut saya nilai sebagai sumber inspirasi saya di bidang seni budaya dan sebuah pertujukkan seni budaya yang benar-benar spektakuler sepanjang hidup saya sampai saat ini. lima tahun telah berlalu dari saat itu dan Kompas kembali merayakan ulang tahun'nya yang ke-45 dan kembali Kompas mengadakan acara yang mengusung tema Musikal / drama musikal bertajuk "Diana: Rahasia Hatiku". Melihat lima tahun yang lalu, saya pun memiliki rasa penasaran untuk dapat melihat acara tersebut dan ingin merasakan ke"spektakuler"an acara yang dibuat oleh Kompas. Melihat dari harga yang yang ditawarkan untuk dapat melihat pertunjukkan ini, saya mengurungkan niat saya. Namun. ternyata saya diberi kesempatan untuk melihat dan merasakan aura pertunjukkan tersebut. saya mendapatkan tiket Compliment dan saya sangat berterimakasih karena dapat kesempatan untuk nonton (terimakasih sekali yaaah). Semangat untuk melihat kembali lagi. saya datang, saya menyaksikan dan saya ternyata cukup kecewa dengan pertunjukan yang ada. Menururt saya, acara yang diusung bertemakan Drama Musikal ternyata hanyalan sebuah konser bertempelkan adegan, tarian dan dialog. Untuk sebuah Konser bisa dibilang itu Keren namun untuk sebuah drama musikal, saya ternyata bisa bilang itu gagal. Untuk acara sekaliber Kompas yang membuat, Diana: Rahasia Hatiku meluncur jauh ke bawah di bandingkan kakak'nya: Megalitikum Kuantum. Bagi saya, Diana: Rahasia Hati'ku hanyalah konser musik bertajuk drama musikal dengan tempelan adegan yang terpotong-potong, dialog yang tidak selesai dan sejumlah tarian kontemporer yang menurut saya terkadang letak dan arti tarian'nya tidak jelas. (maaf saya seringkali tertawa melihat'nya dan paling parah penonton sebelah saya tidur pulas dengan sedikit mendengkur..!!) Maaf kalau rasa'nya kejam dengan kritikan tersebut namun itu yang saya rasakan selama pertunjukkan. Satu hal yang paling mencolok.. Properti segede-gede gaban yang tidak berfungsi secara maksimal (cuma muncul 5 menit dan bye-bye properti) lalu guna'nya apa?? sebagai hiasan??. kemudian Diana.. siapakan Diana di dalam pertunjukkan ini?? kenapa nama'nya dapat menjadi judul pertunjukan namun karakter Diana sebagai tokoh utama tidak jelas, hampir seperti karakter tempelan karena judul'nya bernama Diana maka harus ada karakter bernama Diana?? Sebenar'nya jika ingin menyuguhkan sebuah drama musik berbasis lagu-lagu yang ingin djadikan sebuah adegan, kita bisa merujuk pada pertunjukan-pertunjukan luar yang memang mengambil dasar dari lagu-lagu yang sudah ada. Sebagai contoh Greenday: American Idiot yang memang dipertunjukan di panggung atau The Beatles: Across The Universe yang memang diperuntukan dalam media film. Saya rasa dari dua contoh tersebut bisa'lah di jadikan sebagai referensi dalam perencanaan yang baik untuk pertunjukan Diana: Rahasia Hati'ku. Dibuklet saya baca ternyata cukup lama gagasan ini telah muncu yaitu selama 1 tahun hingga tercipta acara ini namun penggarap'nya sendiri hanya dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan sama seperti Megalitikum Kuantum dari segi penggagasan, persiapan dan penggarapan hingga acara berlangsung memakan waktu 1tahun. Lalu apa yang kurang?? apa yang salah?? untuk sebuah konser musik, saya akan memberikan JEMPOLyang gede, kualitas musik luar biasa, sound yang maksimal dan performance yang layak diacungi jempol'lah namun untuk sebuah drama musikal maaf-maaf saja saya akan berikan jempol terbalik. Sungguh sangat disayangkan sebenarnya.. sekali lagi ini sebuah opini pribadi dan saya akan tetap salute terhadap Kompas yang telah dapat dan mampu memberikan suguhan yang luar biasa untuk dapat dinikmati setiap orang kecuali dari segi harga tiket. apapun komentar tentang acara ini, ini'lah komentar dari apa yang saya rasakan dan jika tidak berkenan yah maaf-maaf saja. atau ada yang mau berkomentar lain??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun