Mohon tunggu...
stereohype
stereohype Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta kota Banjir

20 Februari 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Re-post Facebook Notes (Senin, November 16, 2009 jam: 22:28)

terinspirasi :
ketika terjebak ditengah kemacetan Ibukota Jakarta dengan hujan plus banjir.

Jakarta memang sebuah ibukota dari negara besar bernama Indonesia. Sebuah kota Metropolitan atau justru sekarang sudah berubah menjadi kota Megapolitan yang hampir tidak pernah tidur dan sepi kecuali pada waktu - waktu tertentu, seperti pada saat menjelang hari raya Lebaran, liburan panjang atau yang paling ekstrem adalah pada saat kerusuhan tahun '98 tapi bukan itu pokok permasalahannya.

Sebagai sebuah Ibukota negara, Jakarta boleh membanggakan dirinya sebagai salah satu kota yang paling berkembang dibandingkan kota - kota lainnya di Indonesia. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan sejuta MALL dan PLAZA yang berserakan hampir disetiap sudut kota sehingga kita hanya tinggal loncat untuk sampai ke pusat perbelanjaan satu ke lainnya. kalau bahasa prokem'nya "cuma selemparan kancut juga nyampe".

Jakarta yang kita kenal akan sangat megah ketika sedang berada di musim panas, hampir tidak terlihat cacat yang ada. Yang kita butuhkan pada musim panas hanyalah ruang hijau yang cukup luas, sedangkan sangat terlihat ruang hijau yang ada sangat minim, (hey wahai penguasa negara eh paling tidak penguasa kota besar mohon ruang hijau diperbanyak!! kami kepanasan dibawahMu!!!) yah sebenarnya bukan itu saja tapi masih banyaklah hal yang lain dan itu salah satu dari sekian kebutuhan mendasarkan yang kurang dimiliki oleh Ibukota sebesar Jakarta. Namun kehidupan kota besar tetap berjalan tanpa adanya gangguan sedikitpun.

Jakarta tetap bisa koq menyembunyikan wajah kotornya dengan adanya tukang sampah walaupun yah sampah - sampah masih saja menggunung di jalanan menunggu untuk dipungut, dibersihkan dan disembunyikan. (ehhmm cukup bersih'lah jalanan dari sampah yang ada (di titik - titik tertentu yah))

tapi .. (nah kita mulai masuk ke inti masalahnya) ketika sudah masuk ke musim penghujan baru'lah terlihat betapa cacatnyas kota besar sebesar Jakarta hampir di setiap titik akan terdengar banjir di mana - mana. Bahasa prokem mengenai Mall dan Plaza pun berubah. tinggal selemparan kancut juga paling kecebur banjir. Jalanan yang tadinya bersih dari sampah ternyata masih meyimpan sampah!! di mana?? yaahh.. kira - kira lubang - lubang pembuangan air adalah tempat yang paling cocok menyembunyikan sampah tersebut dan tragedi Banjir besar di Jakarta pun terkadang tak bisa di hindari atau lebih cocoknya bahkan tiap tahun tetap saja ada tragedi banjir di Jakarta.

sebenarnya siapa yang salah?? Dinas tata kota'kah atau memang masyarakat Jakarta yang tidak mengerti peraturan membuang sampah?? atau justru dinas kebersihanlah yang paling bersalah dalam hal ini??

terkadang masyarakat Jakarta juga Ndableg dengan peraturan yang ada. Wong dilarang buang sampah tetap saja membuang sampah sembarangan tapi juga petugas dinas tata kota'nya tidak tegas terhadap segala pelanggaran yang ada. terkadang dinas kebersihan'nyapun Nje'lei dengan kebersihan yang setengah - setengah. Jadi?? siapa yang salah?? siapa yang benar?? siapa yang dirugikan?? siapa yang di untungkan??

masyarakat Jakarta seringkali membuang sampah sembarangan entah di jalanan atau di sungai dan kali tapi giliran banjir melanda marahnya gak ketulungan!! diberi penjelasan melalui peraturan?? masuk kuping kiri keluar kuping kanan!! yang susah sapa? ya kedua belah pihak. Memang terkadang dengan kota sebesar Jakarta, isinya adalah mereka kaum individual yang tidak mau mendengar tapi mau didengar!! ya tidak akan pernah ketemu akar solusinya. Jakarta sudah terlalu sombong untuk merendahkan diri mendengar dan didengarkan. solusi yang sebenarnya simpel rasanya berat sekali padahal itu pelajaran dasar yang kita dapatkan sejak taman kanak - kanak: BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA (dengan gambar tangan membuang sampah ke tempat sampah)

Dan yang paling sulit diantara dua musim tersebut adalah memang kita sebagai warga kota Jakarta tapi yang membingungkan terkadang bagi masyarakat adalah kenapa ketika sedang musim panas kita bisa kehilangan mata air sampai kekeringan di mana - mana (ingat!! kita negara kepulauan) tapi ketika musim penghujan kita justru memiliki air yang sangat berlimpah sampai bahkan berlebihan. ehhmm sebuah situasi yang sangat bertentangan kalau dipikir - pikir bukan?? yang susah siapa?? ya kita - kita juga.. yang buat masalah siapa?? tetap ya kita - kita juga..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun