Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjanjian yang Abadi

10 Januari 2021   22:37 Diperbarui: 10 Januari 2021   22:42 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: https://www.tripadvisor.com

Bacaan: Kejadian 9:1-10

Saudara yang dikasihi Allah,
Minggu pertama tahun yang baru, 2021, kita bersyukur kepada Allah yang setia memelihara dan menjaga kehidupan kita pribadi dan keluarga untuk terus menjalani dan menikmati kebaikan Tuhan sepanjang tahun 2021. Kisah Nuh yang kita dengar pagi ini merupakan kisah iman tentang janji Allah kepada Nuh dan keluarganya yang setia dan mengasihi Tuhan dalam tantangan dan pergumulan hidupnya.

Alkitab mengatakan profil Nuh  sebagai seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah (Kej 6:9). Nuh yang benar dan tidak bercela hidup bersama orang yang hidupnya memilukan hati Tuhan. Tuhan menyesal menciptakan manusia yang hari-harinya memikirkan dan melakukan yang jahat. Peristiwa air bah menjadi bentuk hukuman Tuhan atas kejahatan manusia yang besar. Namun Nuh beroleh kasih karunia Allah sehingga Nuh selamat melewati air bah dengan membuat bahtera dan berlindung pada pengasihan Allah.

Hukuman air bah itu berakhir dan Nuh mengucap syukur kepada Allah. Allah berkenan kepada persembahan Nuh dan berjanji tidak akan lagi memusnahkan segala yang hidup: Selamanya akan ada musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam (Kej 8:22). Kehidupan dilindungi Allah. Allah berjanji memberkati Nuh dan keturunannya. Allah berjanji melindungi segala makhluk hidup dari pemusnahan. Tuhan menaruh perjanjian-Nya dengan simbol pelangi dengan beragam warna yang indah dan dapat kita lihat dengan mudah.

Kehidupan yang kita jalani di tahun yang baru adalah pemberian Tuhan. Allah yang memiliki kehidupan dengan segala rahasianya. Kita tidak perlu menjadi kuatir dan takut menghadapi apa pun dalam dunia ini jika kita memiliki hidup seperti Nuh dan keluarganya: hidup bergaul bersama Tuhan. Hidup yang selalu memikirkan dan mengerjakan apa yang Tuhan kehendaki. Hidup yang bergaul bersama Tuhan berarti kita taat mendengar firman Tuhan dan melakukannya. Setiap hari dalam persekutuan dengan Tuhan, ada firman Tuhan yang datang sehingga hidupnya dikuasai dan dikendalikan Roh Kudus yang membantu kita dalam kelemahan untuk menjadi pelaku firman Tuhan yang aktif dan bukan pasif.

Kesetiaan kita kepada Allah hendaknya tidak hanya pada saat-saat tertentu: baru mau berdoa dan baca firman ketika datang musibah dan terjepit. Kita seharusnya setia kepada Allah 1 kali 24 jam baik di rumah, di luar rumah termasuk dalam dunia maya. Jangan kita memiliki anak-anak atau anggota keluarga  yang malah menyebarkan konten atau berita-berita yang mengadu domba dan mempermalukan negara dan bangsa kita. Sebagai orang tua, tugas kita bertambah tidak hanya membantu anak-anak belajar di rumah, tetapi juga mengawasi aktivitas media sosial mereka untuk tidak menjerumuskan mereka dalam kejahatan pornografi, prostitusi dan penyebar berita bohong. Kita perlu membawa anak-anak kita dalam doa terus menerus agar setia kepada Allah dan dapat menyenangkan hati Tuhan Yesus sejak usia muda.

Perjanjian Allah kita alami dalam iman kepada Tuhan Yesus yang menjadikan kita ciptaan baru seperti dikatakan dalam 2 Korintus 5:17  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Kita bersyukur memiliki Tuhan Yesus dalam hidup beriman. Kita bersyukur seperti Nuh dan keluarganya bersyukur setelah selamat melewati air bah. Masa depan mereka ada dalam tangan Tuhan. Mereka bersyukur dan Tuhan memberkati keluarga Nuh. Dalam syukur kita kepada Allah, kita percaya berkat Tuhan bagi anak-anak dan keturunan kita. Jaminan berkat Tuhan itu menjadi penting agar keturunan orang beriman tetap berlanjut dari generasi ke generasi berikutnya. Tuhan tidak menghendaki ras manusia musnah. Tuhan akan melindungi dan memberkati hidup kita; memberkati keluarga kecil kita; memberkati segenap anak cucu kita.

Mari saudaraku, mengarungi tahun 2021, kita setia di hadapan Tuhan. Kesetiaan berbuahkan berkat Tuhan. Banyak orang hancur hidupnya bukan karena mereka tidak punya apa-apa. Mereka hancur sebab mereka tidak butuh Tuhan dalam hidupnya. Mereka mengejar harta dunia dan tidak menyimpan harta di surga. Hidup untuk dunia yang menyebabkan manusia mengerjakan hawa nafsu yang membinasakan hidupnya dan menghancurkan perkawinan serta keluarganya. Keluarga-keluarga kristen hendaknya setia kepada Allah sehingga tidak terjerumus dalam perselingkuhan dan berakhir dalam perceraian yang menyakitkan. Nuh yang bergaul dengan Allah menjadi pribadi yang sabar dan kuat sehingga dia mampu menjalani kehidupan yang sukar dengan pimpinan Tuhan.

Jika kita setia kepada Tuhan Yesus maka kita mengerti bahwa Allah memberkati kita dengan cara yang tidak pernah kita mengerti seperti dikatakan Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Percaya kepada kuasa Tuhan Yesus, yang kasih-Nya besar bagi hidup kita, keluarga kita dan anak cucu kita sehingga kita terus bersyukur dan bersyukur menjalani tahun ini.

****
Kotbah Minggu, 3 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun