Baru saja pulang dari kantor, sejenak duduk santai ditemani secangkir teh hangat. Nikmat rasanya, apalagi dengan cuaca yang berangin dan lumaya dingin. Kebetulan tidak ada camilan di toples kosong melompong, sempat membayangkan jajanan apa yang pas untuk menemani secangkir teh.
Tak lama terdengar suara khas lengkingan panjang yang mudah dikenali. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan. Dengan senthir (nyala api dengan sumbu dan minyak dalam botol kecil). Ya, itu tandanya ada penjual kue putu. Dan kebetulan sudah lama sekali tidak menikmati kue putu.
Langsung saja membuka pintu dan mencari arah suara lengkingan itu. Ternyata pas ada diseberang jalan. Sedikit tepukan dan teriak "Pak...Putu.." seakan kembali ke masa kecil dulu, yang hampir setiap sore membeli kue putu.
Ahk, rasanya mustahil di zaman sekarang mendapati penjual kue putu bersliweran disetiap jalan. Sekarang lumayan sulit untuk sekedar menunggu penjual kue putu lewat didepan rumah, bahkan kesempatan berpapasan dengan penjual kue putu, hanya saat-saat tertentu saja.
Berbincang sesaat sambil memperhatikan pak Saman (nama samaran) memasukkan adonan kedalam tabung bambu, dan mengukusnya. Beliau sudah menjadi penjual kue putu sejak tahun 1990. Dan kini hanya tersisa beliau dan tiga temannya yang masih setia pada kue putu. Jadi total hanya ada empat penjual putu saja.
"Kok bapak masih tetap setia dengan kue putu?" Spontan pertanyaan itu meluncur dari mulut saya. Beliau tersenyum, "rejeki saya dari kue putu mbak, jadi saya nggak mau pindah ke lain hati"
"Teman saya banyak yang pindah haluan mbak, (tidak lagi menjual kue putu) soalnya banyak orang yang lebih suka jajanan modern daripada kue putu"
Yah tidak dapat dipungkiri. Zaman sudah mulai beranjak modern. Tentu saja jajanan "tempo doeloe" seperti kue putu ikut tersingkir. Kalah dengan jajanan kekinian seperti sosis bakar, singkong keju, burger, pisang crispy, dll.
Meski bahan baku kue putu sangat sederhana, yakni terbuat dari tepung beras, kelapa parut yang dikukus, gula merah yang disisir, dan kadang kala diberi daun pandan untuk mendapatkan aroma pandan. Namun rasanya sangat nikmat. Hanya saja kebanyakan orang tak lagi melirik kue putu, sudah kuno. Dan bukan jajanan kekinian.