Sambil menaikkan sarung yang dikenakannya, Pak Badrul melihat kearah pohon kelapa. Ada si ulat kuning melambai-lambai. Spontan pak Badrul teringat akan Saipul yang sebentar lagi akan mengambil pesanannya. "Bimoooooo.... Kau apakan layanganku?" suara pak Badrul menggelegar, menggema di seantero kampung. Bimo dan Adi hanya bisa pasrah, jangan kan menjawab, menggerakkan badan pun rasanya setengah mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!