Mohon tunggu...
Christina Dini
Christina Dini Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar Nulis

Belajar Nulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Gara-gara Sepatu

15 April 2019   13:55 Diperbarui: 16 April 2019   21:15 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: sepasang sepatu. (pixabay.com/maaark)

"Aduh.. kaget..." gerutu mama yang tidak sengaja menginjak sepatu kets warna pink milik Gaby. Terang saja, sepatu itu persis didepan pintu rumah, mama yang melangkah keluar rumah terkejut dibuatnya. "Mama... Ada apa?" ucap papa sambil melangkah ke teras rumah. 

"Ini Gaby naro sepatu sembarangan, mama baru keluar langsung injek sepatu Gaby, bikin kaget aja, padahal mama sudah bilang ratusan kali, tetep aja begitu gada perubahan" mama terus saja mengomel, sambil memindahkan sepatu Gaby ke rak sepatu disudut teras.

"Ya sudah nanti papa bilang sama Gaby. Papa laper ni sekarang, istriku masak apa hari ini?" ucap papa sambil memeluk mama. "Ihk papa, manja deh, yuk kita makan dulu ada sambal terong kesukaan papa lho" mama dan papa masuk ke rumah.

Sementara Gaby masih asyik didalam kamar, dengan buku dan tugas-tugas sekolah. Ya, tiga hari yang lalu Gaby harus mengikuti latihan untuk persiapan Marathon Junior. 

Ada dispensasi untuk Gaby, tapi tugas tetap saja harus dikumpulkan, agar nilai akademik tetap baik. 

"Gaby...makan dulu" suara papa dibalik pintu kamarnya. "Ya pa, sebentar.." sambil merapikan buku-buku yang berserakan di kasurnya. Lalu melangkah keruang makan.

"Tugasnya sudah selesai belum Gaby?" tanya mama sambil mengambil nasi untuk Gaby. Gaby hanya terseyum kecut dan menggeleng perlahan. "Tugasnya banyak banget ma, gak bisa selesai deh kayakanya. Lusa Gaby harus latihan lagi."

"Itu kan resiko Gaby, karena mau ikut lomba, ya harus pintar atur waktu untuk sekolah dan latihan, jangan sampai salah satunya terabaikan" papa ikut menasihati Gaby. 

"Oiya, soal sepatu, mama cerita sama papa. Kok Gaby masih belum bisa rapikan sepatu? Kan sudah ada tempatnya?" Gaby hanya meringis, memamerkan deretan giginya yang putih. "Iya pa, maaf nanti Gaby ingat-ingat."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun