Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Masa Pandemi, Lihatlah Pemimpinmu

7 Juli 2021   08:37 Diperbarui: 7 Juli 2021   08:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Tidak mudah menjalani masa pandemi, apalagi saat ini kita mengalami puncak kedua dari pandemi di negara kita. Second wave ini membuat pemerintah harus menarik rem darurat, dan memberlakukan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.

Kembali ini membuat banyak pemimpin perusahaan, dari supervisor hingga direktur, bertanya-tanya kembali, apa yang akan terjadi.

Masih ingat satu tahun lalu, 3 bulan kita diminta melakukan WFH, dan tidak semua perusahaan melakukannya. Saat ini juga, kembali memberlakukan WFH 50% untuk sektor esential, dan bahkan 100% boleh WFO bagi sektor kritital. 

Maka lihatlah pemimpinmu, apa yang mereka lakukan ?

Apakah mereka cenderung tetap mempertahankan orang untuk bekerja, dengan berbagai alasan mereka. Ini yang harus kita cek. 

Pertama, apakah bidang anda masuk ke dalam bidang essential atau kritikal. Bila ya, maka mau tidak mau opsi bekerja 50% atau 100% harus dijalani dengan berbagai hal konsekuensinya. Terutama prokes yang ketat.

Kedua, apakah perusahaan mengambil keputusan ini karena sedang tinggi ordernya. Kadang ada keputusan yang terpaksa diambil manajemen karena memang ada kewajiban yang harus dilakukan perusahaan, terkait janji, order, pesanan dan lainnya yang mengharuskan perusahaan memenuhinya. Maka mau tidak mau kita harus menerima kemungkinan ini.

Ketiga, karena peluang market yang ada saat pandemi memuncak terjadi. Ini yang tidak sesuai , tetap kepentingan kesehatan tim lebih utama. Kalau banyak yang sakit dan masuk ke rumah sakit, akan lebih membuat perusahaan dan manajemen pusing.

Ini yang tidak benar, bukan berarti peluangnya banyak lalu memaksakan orang masuk. Harus tetap bisa mengatur kehadiran pekerja yang hadir. Kalau ruangannya besar, meskipun bisa WFO 100% tetap harus perhatikan prokes. Atur tempat duduk mereka, atur mereka berinteraksi satu dengan yang lain. Ini tugas berat HRD dan manajemen semasa pandemi puncak terjadi.

Tidak terbayangkan juga kesulitan dan kerumitan bila bekerja di pabrik, misal makanan-minuman. Dimana sebenarnya mereka tetap harus masuk bekerja, tapi harus mengatur prokes yang ketat.

Di saat seperti inilah kita bisa melihat, manajemen, atasan, pimpinan dan pemilik perusahaan kita. Apakah mereka hanya berfokus kepada keuntungan , dan mengharuskan kerja-kerja-kerja. Atau pemimpin yang penuh pengertian, dan penyerahan diri penuh. Kita meyakini masa sulit ini tidak akan terus menerus terjadi. Oleh karena itu kita harus mengatur tim kerja kita agar mereka tetap bisa sehat dan selamat melewati masa pandemi ini.

Semoga kita semua tetap sehat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun