Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memimpin Hybrid Work Team

30 Mei 2021   08:55 Diperbarui: 30 Mei 2021   09:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu kendala yang dihadapi oleh para pemimpin, mulai dari supervisor , manager, hingga direktur dan owner adalah memimpin tim kerja hybrid saat ini. 

Mengapa? Karena hybrid team adalah kenormalan baru yang harus kita alami dan jalani saat ini. 

Dulu, kita terbiasa melihat tim datang ke kantor tepat waktu, dan ini menunjukkan nilai KERAJINAN mereka. Bila mereka telat, tidak pernah ontime, dan cenderung tidak peduli dengan kehadiran, ini menunjukkan kerajinan dan komitmen mereka.

Sekarang ini, tidak bisa begitu. Karena tim kita bagi menjadi masuk bergantian. Yang datang ke kantor mungkin saja tetap berusaha hadir ontime, tapi yang di rumah, anda tidak akan pernah tahu. Kita coba atasi dengan sistem kehadiran online, absensi online, sehingga dimanapun mereka bekerja, diharapkan mereka akan absensi. Dan ini tetap menunjukkan faktor KOMITMEN mereka untuk bekerja, tapi tidak lagi kerajinan.

Bagaimana mengukur mereka ? ini tantangan berikutnya. Umumnya kita ada tugas dan tanggung jawab yang masing-masing harus lakukan, dan ini sekarang karena tidak melulu hadir, maka tugas dan tanggung jawab mereka harus DILAPORKAN secara online, sistem bisa melihat, mencatat aktifitas yang mereka lakukan.

Baru saja dari CS Bank, mereka cerita bahwa sekarang pekerjaan mereka sudah banyak diambil alih oleh sistem, sekarang ada sistem ATM yang semakin canggih, jadi di CS hanya pekerjaan administratif saja, yang masih perlu tanda tangan dll. Lainnya semua sudah dialihkan ke sistem, bank digital, demikian tujuannya. Ya, inilah yang akan terjadi. Perubahan SOP, tugas dan tanggung jawab yang bisa dilakukan secara mandiri (Do It Yourself) akan dilakukan oleh orang (customer) sendiri, lainnya mungkin masih perlu bantuan.  Jadi jangan heran, semua ini akan merubah pola kita kerja, dan pola kita memimpin. 

Faktor ketiga, komunikasi yang berubah. Dulu apapun tim akan konsultasikan secara langsung, sekarang tidak. Mungkin mereka via sistem, mungkin via whatsapp, mungkin by call, mungkin by voice tapping. Semua intinya tetap ada komunikasi, hanya caranya saja yang berubah. Sebagai pimpinan kita harus bisa flexible dengan berbagai hal perubahan cara komunikasi ini, tidak bisa kaku lagi. 

Saya tetap memfokuskan ada 3 hal di atas dalam memimpin tim hybrid. Komitmen, Prosedur, dan terakhir Komunikasi yang tetap menjadi faktor penting dalam kita memimpin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun