Bicara PKL – Pedagang Kaki Lima, dimana-mana sibuk urusan perseteruan yang tak habis-habisnya. Pasalnya, mereka berjualan di trotoar, tempat para pejalan kaki lalu-lalang beraktifitas.
Dikisahnyatakan, bahwa kesepahaman antara Pak Walikota Bandung, Ridwan Kamil dengan para PKL hampir tak biasanya terjadi di manapun. Atas kesadarannya, tercipta saling percaya dan dengan senang hati pula mereka mau direlokasi, di ketinggian empat koma enam meter, masih di lokasi yang sama, di atas Jalan Raya Cihampelas Bandung.
Selain dimanjakan dengan rindangnya pepohonan yang bebas, tanpa rekayasa, beberapa diantaranya melintang jalan, rimbun dan menyejukkan, apalagi saat angin bertiup. Beberapa sudut teras, masih menyisakan pemandangan alam nan indah Kota Bandung dari ketinggian Teras Cihampelas. Lebih indah lagi, bila berkesempatan berkunjung saat malam, gemerlap lampu kota-nya pasti lebih mampu menciptakan nuansa, sambil menikmati kuliner kesukaan.
Pak Atang, 42 thn, penduduk Kiara Condong - Bandung, salah satu pengunjung yang merasa puas, saat ditemui sedang berdiam santai di sudut taman bersama keluarganya. “Senang dan puas. Kagum dengan apa yang dilihat dan dialami”, kata Atang meyakinkan. ”Makanya saya ajak anak istri saya nich, mumpung lagi libur kerja di toko,” lanjutnya lagi, sambil menggendong anaknya yang berumur dua tahun.
Teras Cihampelas, sekaligus merupakan tempat berolahraga santai, dengan disain dua belas teras yang disusun bertangga sebagai pemisah teras. Bila lelah, telah tersedia area khusus taman bebas PKL, tempat yang santai untuk melepas kepenatan, di antara rimbunnya pepohonan.
Seperti halnya, Kang Jajang Juhana (35 thn), pedagang boneka kain, dan Kang Ranto (33 thn), pedagang Es Krim Durian, keduanya sudah berjualan sekitar 20 tahun, dan merasa tersanjung karena merasa telah dihargai dan diberikan kesempatan mencari nafkah oleh Pak Walikota.
Ide dari hati, bangun semangat kesepahaman, menghasilkan kreatifitas yang maksi, seperti halnya di Teras Cihampelas – Bandung.
Bandung, 08 Feb 2017