Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Seri Thailand 6: Banyak KAP..KAP..KAP di Thailand

10 November 2010   17:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Sekitaran Hotel [caption id="attachment_74752" align="alignleft" width="180" caption="SAWASDI KAP !! "][/caption] “Sawasdi Kap..!”, sapa satpam Hotel “........?”, aku tersenyum saja sambil mengangguk “Kunsabaidi Kap?”, tanya satpam lagi “.........?” aku tersenyum saja lagi. Tampaknya pak satpam mulai ngeh kalau aku bukan orang Thailand. Dari cara matanya memandang lalu tiba-tiba tersenyum. “Not Thai?”, tanyanya lagi... “No... Indonesia”, jawabku dengan senang karena dia mengerti kalau aku bukan orang Thailand. “How are you?” “Fine off course... Apik-apik wae Om...”, jawabku dengan bahasa Javanese English andalan. Kamipun saling tersenyum lalu aku dan Thole keluar hotel untuk membeli jajanan di gerobak yang banyak berjajar di Soi Rambuttri yang masih merupakan kawasan Khaosan Road. Kawasan jalan Jaksa-nya Bangkok Thailand. “Coconut 2 plis”, tunjukku pada penjual buah. “.....”, penjual itu tampak mengangguk sambil mengambil buah kelapa Bangkok kesukaanku dan Thole “How much?”, tanyaku “E... e.. 30 Baht”, jawannya “....” akupun memberikan uang untuk membayar buah tersebut. “Kapkun Kap...!”, katanya sambil mendekapkan kedua tangannya seperti gerakan menyembah sambil tersenyum. Aku pun juga tersenyum. Senyuman yang terukir dengan perasaan campur aduk. Perasaan binggung dan penasaran dengan sebuah kata penutup pembicaraan di Bangkok Thailand ini. Daripada tambah pusing, akupun segera menyeret anakku kembali masuk kedealam hotel. Lalu aku menyalakan TV lokal disana. Kebiasaan yang selalu akul akukan saat-saat awal di luar negeri. Maksudnya agar terbiasa mendengar bahasa dan intonasi penduduk lokal negara tersebut. Tak lama di TV pun tampak film kartum Spoongebob sedang tayang, tentu saja dengan dubbing bahasa Thailand. Thole menatap TV dengan tenang dan aku semakin serius mendengarkan dialog di acara tersebut. “Blalalala Kap!” “Bletakbletuk Kap..” “...Kap” “Kap” “Bleitublik Kap!” Aku semakin mengerutkan dahi. Banyak betul kata yang terdengar seperti kata ''KAP' disini... Entah apa artinya? …... Didalam TAXI “Apa artinya KAP disini pak?”, tanyaku pada sopir taxi. “Oh itu artinya Ya atau penutup kata yang sopan untuk cowok”, jelasnya “Loh emang kalau cewek berbeda?” “Iya, kalau cewek KHA.... “jelasnya lagi “Oh begitu tho?” “Iya sir...”. Akupun menatap istriku sambil tersenyum. Kami agak mengerti dengan arti dan pengunaan kata KAP (tertulis: khrap) dan KHA di Thailand ini. Ternyata itu hal yang sangat penting, khususnya soal kesopanan. “Tuh buk... Jangan lupa pakai kata KAP dan KHA kalau ngomong bahasa Thailand”, kataku “Halah bapak... Kayak paling bisa aja”, jawabnya sambil terkekeh. “Iya dong... “, kataku juga sambil tertawa. Tak lama aku kembali ngobrol ngobrol dengan sopir Taxi yang agak lumayan bahasa Inggrisnya. Sama sama lumayan denganku. Maksudnya, lumayan ngaco. Hehehe. Toh kami juga sama-sama ngerti bahasa Tarzan untuk kata atau hal-hal yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Lalu hawa dingin dari AC taxi membuatku mengantuk dan tertidur. Tak lama kemudian..... [caption id="attachment_74750" align="alignright" width="300" caption="bukan KAP yang ini...."]

12894100681440456047
12894100681440456047
[/caption] “Loh dimana kita?” tanyaku ke sopir taxi “Pom Bensin Om..”, jawabnya “Eh Pak.. Kap pak.. KAP!” kata istriku mengagetkan. “Iya! Tahu! Tapi ini kan pakai bahasa Inggris! Nggak perlu pakai kata KAP buk!!!”, kataku sewot, kesal merasa digurui. “Yee... bapak! Maksud ibuk lihat tuh mobilnya. Ngisi minyaknya di kap mobil..”, katanya sambil tertawa sekaligus heran dengan cara mengisi bensin orang Thailand. Akupun jadi melongo. Ikutan heran dengan istriku. Daripada penasaran, akupun keluar taxi dan melihat cara pengisian bensin mobil di Thailand. Ternyata, aku baru tahu kalau kebanyakan mobil Taxi di Bangkok ini memakai bahan bakar gas karena harga minyak bensin kelewat mahal di negeri ini, sekitar 12 ribu rupiah seliternya. Sedangkan gas cuman 2500 an rupiah perliter. Dan aku juga baru tahu kalau lubang pengisian gas NGV nya ada di bagian depan mobil alias didalam KAP MOBIL. Oalaaah! ......... Sawasdi Kap : Hallo Kunsabaidi Kap? : Apa kabar? Kapkun Kap : Terima kasih Bletakbletuk Kap : ngarang dewe,gak ono artine..... ===== [Bekasi 11 Nov 2010]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun