Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momentum Maulid Nabi: Kisah Teladan Rasulullah Terkait Perkara Lisan

19 Oktober 2021   07:30 Diperbarui: 19 Oktober 2021   07:33 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Rabiul Awal | gbr : tribunnews

Setiap 12 Rabiul Awal, umat muslim memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang tahun ini jatuh pada 19 Oktober 2021.

Memperingati kelahiran nabi, bukan sekedar peringatan semata, melainkan bagaimana kita dapat memaknai dan mengamalkan suri tauladan Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu teladan yang dikisahkan oleh baginda Rasulullah adalah tentang perkara menjaga lisan.

Walaupun lidah tak bertulang, namun lebih tajam dari pedang. Dari lidah masalah bisa timbul, dari lidah juga bisa menjadikan kawan jadi lawan.

Maka diperlukan kesadaran diri untuk berfikir sejenak sebelum berkata agar tidak ada yang merasa tersakiti.

Dikisahkan, suatu ketika Rasulullah tengah berkumpul bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang wanita Quraisy membawa beberapa buah jeruk sebagai hadiah.

Rasulullah SAW menerimanya dengan senyuman dan mulai melahap semua jeruk hingga tak tersisa satu pun.

Ketika wanita tersebut pulang, salah seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, mengapa beliau tidak menyisakan jeruk tadi untuk sahabat lainnya. Baginda Nabi pun menjawab "Tahukah kamu, sebenarnya buah jeruk tadi rasanya terlalu masam. Jika kalian turut makan, saya ragu ada diantara kalian yang mengernyitkan dahi atau memarahi wanita tersebut". Saya takut hatinya tersinggung, sebab itu saya habiskan semuanya agar kalian tidak merasakan dan membenci wanita tersebut.

Sebenarnya, si wanita pembawa jeruk adalah utusan orang-orang quraisy yang membenci rasul. Jeruk yang rasanya masam sengaja diberikan untuk memperdayai rasulullah berserta sahabatnya. 

Namun, rencananya gagal karena akhlak mulia junjungan kita nabi Muhammad yang tetap terlihat baik meskipun beliau diperlakukan demikian.

Kisah tersebut mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga perasaan orang lain, meskipun bisa jadi orang lain memiliki niat yang jahat terhadap diri kita.

Allah tidak selalu mengirim orang baik pada kita. Adakalanya Allah kirim orang yang tidak menyenangkan untuk menjadi penyelamat kita.

Baik menurut kita bisa belum tentu baik menurut Allah. Begitu pun sebaliknya. Untuk itu, kita harusnya selalu bersyukur dalam hal apapun.

Dalam suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib berkata "lisan adalah penerjemah hati". Bila suatu ucapan cenderung pada keburukan, hendaknya seseorang yang beriman menahan diri dari berbicara, sebab apa yang sudah terucap tidak mungkin ditarik kembali.

Sebelum berbicara, pastikan perkataan kita benar dan tidak akan menyakiti perasaan orang lain, karena apa yang sudah keluar melalui bibir kita adalah sesuatu yang harus kita pertanggungjawabkan nantinya. 

Jika belum bisa berkata yang baik, maka opsi yang tepat adalah lebih baik diam saja.

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sudah sepatutnya kita meneladani sifat baik beliau, terlebih dalam perkara lisan. Meskipun kita dihadapkan dengan orang-orang yang berperilaku tidak menyenangkan, tetaplah berbuat baik karena Allah menyukai orang yang berbuat kebaikan. 

Akan selalu ada balasan yang baik bagi orang-orang yang berbuat baik.

Semoga Allah senantiasa menetapkan dan memantapkan hati kita untuk selalu berada dijalan kebaikan dan selalu terus belajar serta mengevaluasi diri sendiri tentang penjagaan lisan kita. Banyak orang sukses bukan karena banyak ngomong, tapi lebih banyak karya melalui tindakan yang nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun