Mohon tunggu...
22104080021_Sri Wahyuningsih
22104080021_Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI

Menulis untuk berbagi cerita, pengalaman, dan sudut pandang. Suka menjelajah bumi, menikmati bau hujan, dan mengagumi keindahan alam. Mari berbagi inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Sayur Murah, Dilema Petani

22 April 2025   20:46 Diperbarui: 22 April 2025   20:46 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemalang -- kabar baik bagi para pembeli namun tidak bagi para petani. Dikabarkan harga sayuran di salah satu desa di kecamatan Pulosari Pemalang mengalami penurunan harga yang signifikan. Kabar yang terbaru menunjukan beberapa harga sayuran seperti kol, Cabe rawit, sawi pahit, bawang teropong tidak ada yang menyentuh angka 10 ribu/ kilonya. Bahkan harga sawi pahit tidak mencapai angka 2 ribu/kilogram baik di pasar sayur maupun pada para tengkulak.

Salah satu petani mengungkapkan belum tau pasti penyebab anjlognya harga sayur didaerahnya ini. Namun diduga penyebabnya dikarenakan panen raya, kurangnya permintaan, atau persaingan harga. Akibatnya pendapatan petani menurun drastis bahkan kebanyakan mereka mengalami kerugian hebat.

"Semuanya jadi susah mba, mau nanem lagi modalnya nggak ada kan harganya murah jadi nggak balik modal sama sekali" ujar pak narno " sekarang aja harga pupuk mahal mba, kalo semua buat modal lagi makan sehari-harinya pakai apa?" sambung beliau.

Harga sayur yang murah ini bukan terjadi satu atau dua kali namun setiap tahunya pasti mengalami masa krisis seperti sekarang. Tak jarang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin banyak para petani ini ada yang menjadi buruh serabutan bahkan ada yang merantau ke kota-kota besar.

Para petani berharap ada solusi agar harga bisa tetap stabil didaerahnya "Harapanya ya harganya stabil gitu, biar bisa muat modal lagi sama buat memenuhi kebutuhan sehari-hari tuh nggak  susah mba" ujar salah satu ibu rumah tangga disana.

Fenomena harga sayur murah ini menjadi dilema. Di satu sisi menguntungkan konsumen, tetapi di sisi lain mengancam kesejahteraan petani yang menggantungkan hidupnya pada hasil panen. Perlu perhatian lebih dari berbagai pihak agar tercipta keseimbangan harga, sehingga baik konsumen maupun petani tidak dirugikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun