Hai Smart Ladies
Ibu rumah tangga merupakan profesi yang mulia, karena mau sepenuhnya fokus untuk membahagiakan dan memberikan perhatian untuk suami dan anak. Itu karena memang fitrahnya wanita beraktifitas di rumah saja. Keinginan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya banyak diinginkan oleh para wanita di luar sana, namun hal itu tidak mudah untuk mewujdukannya.
Mungkin bagi sebagian Smart Ladies menjadi ibu rumah tangga merupakan hal klise yang sering didengar, misalnya seperti orang tua zaman dulu. Bangun tidur, bersiap-siap menyiapkan makanan untuk suami dan anak, menyiapakan pakaian serta berbagai macam kebutuhannya, lalu beres-beres rumah, mencuci dan aktivitas lainnya.
Terkadang ada saja pandangan yang merendahkan orang lain, terhadap keputusan mereka. Bisa saja keputusan yang mereka ambil untuk lebih dekat sama keluarga tercinta. Hal itulah menjadi kendala dan tantangan untuk mewujudkan keinginan menjadi ibu rumah tangga. Menurut Smart Ladies bagaimana pendapatnya tentang profesi sebagai ibu rumah tangga (IRT)? Tentunya berbeda-beda.
Ada beberapa Smart Ladies yang mau berfokus menjadi ibu rumah tangga karena ingin mengurus buah hatinya dan suami dalam keluarga kecil mereka. Selain itu keinginan mempunyai usaha sendiri, yang bisa dilakukan dari rumah, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga. Menjadi ibu rumah tangga juga bisa menambah wawasan, pertemanan dengan mengikuti kominitas, seminar, pelatihan sehingga Smart Ladies tetap bisa berkarya hanya di rumah saja.
Salah satu Smart Ladies yang saya baca kisahnya, beliau mampu menjadi wanita multitalenta hanya dari rumah. Wanita tersebut bernama Ervina Susan. Beliau sebelumnya bekerja di perusahaan migas negara berlokasi di Kalimantan Timur, sebagai Technical Administrator.  Jadwal kerjanya 2 minggu libur dan 2 minggu bekerja, beliau melakukan perjalanan Jakarta-Balikpapan setiap dua minggu dan kembali ke Jakarta dua minggu kemudian. Ia melakukannya demi bertemu dengan sang buah hati dan keluarga tercintanya.
Keinginan menjadi IRT sepenuhnya sudah lama, terbesit di pikirannya. Tetapi Allah baru mengabulkan keinginan itu saat pandemi covid-19 dengan jalan PHK. Dengan jalan itulah beliau bersyukur yang akhirnya menjadi IRT sepenuhnya, tidak ingin sedetik pun terbuang menikmatinya bisa mengasuh kedua buah hatinya dan memantau perkembangannya.
Menjadi IRT, membuat Bunda Ervina tidak berhenti beraktifitas, beliau terus berkarya dalam tulisan dan berhasil menulis dua buku. Kedua buku tersebut dihasilkan setelah bergabung dengan komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Bukan itu saja kegiatannya, beliau hobi merangkai anggrek, membuat kue dan merias pengantin.
Mari Smart Ladies mulai dari saat ini, jangan memandang rendah profesi orang di sekitar kita. Saat seseorang memutuskan sesuatu, tentunya sudah memikirkan konsekuensinya, pastinya positif tergantung bagaimana ia menyikapinya.
Berprofesi menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, tidak semua orang mampu, karena membutuhkan kesabaran yang ekstra, ketulusan dan cinta yang besar untuk dipersembahkan pada keluarganya. Mari kita belajar menjadi ibu rumah tangga yang multitalenta, berkarya untuk kita persembahkan untuk keluarga kita dengan ketulusan cinta. Dari rumah Smart Ladies bisa berkarya, menghasilkan dan bisa memantau perkembangan si buah hati.
