Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Bermula dari Al Quds", Memahami Kudus dari Para Penyairnya

14 Desember 2018   12:43 Diperbarui: 14 Desember 2018   14:20 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami suatu daerah bisa kita dapatkan dari kita memahami karya-karya anak bangsa yang ada dalam daerah tersebut. Sebagai ungkapan akan kecintaan terhadap daerahnya, para penyair kerap kali menuangkan sesuatu yang ada dalam daerah tersebut melalui karya-karyanya. Seperti yang di lakukan para penyair Kudus yang telah berkolaborasi dalam pembuatan sebuah buku antologi puisi yang berjudul " bermula dari Al Quds".

Geliat kegiatan Kesusasteraan di Kudus, memang semarak akhir-akhir ini. Banyaknya komunitas-komunitas Sastra dan Seni yang di dukung oleh pemerintah daerah  dan juga perusahaan-perusahaan di Kudus terutama dari Djarum Foundation membuat anak muda optimis untuk berkegiatan di kota Kudus.

foto dokpri
foto dokpri
Seperti  Kegiatan Fasbuk setiap bulan di Auditorium UMK yang didukung penuh oleh Djarum Foundation, KPK atau Keluarga Penulis Kudus, Kopika, Teater Djarum, Teater keset, Teater Njawa, Komunitas Omah Gatra Undaan, teater Pelangi, dan lain sebagainya. Semuanya tumbuh bersama di kota Kudus, baik yang mendapat dukungan maupun yang mandiri.

Sebagai wujud kecintaan terhadap kota tercinta, agar tidak hanya menjadi cerita saja, para penyair Kudus, mengabadikan 'sesuat' yang ada di Kudus,dalam bentuk puisi dan secara bersama-sama . Memotret Kudus lewat puisi, tak hanya mennjadikan Kudus hanya sebagai background saja , namun menjadikan Kudus sebagai sumber gagasan yang hadir sebagai roh dalam sebuah puisi.

Para penyair yang tergabung dalam antologi puisi " Bermula dari Al Quds" harus memahami betul, dengan riset, membaca literature dan juga mengenal objek langsung apa yang hendak dituangkan dalam puisinya.

Sayang sekali, karena kebiasaan penulis (saya) dalam mengulur-ngulur waktu, hingga tak terasa batas pengumpulan puisi telah usai, dan peluncuran pertama di Perpustakaan Daerah Kudus pun berlalu, tanpa puisi-puisi saya ikut serta, sayangnya...

omah Aksi Kudus foto dokpri
omah Aksi Kudus foto dokpri
Namun dalam suatu acara 'Nyore' di Omah Aksi Kudus, saya senang bisa berkesempatan hadir dan bersama teman-teman memperbincangkan buku antologi puisi 'Bermula dari Al Quds' ini. Yang juga dihadiri sebagian dari para penyair yang puisinya dimuat di buku ini.

Setiap penyair dalam antologi " Bermula dari Al Quds" ini kebagian untuk mengirimkan 10 puisinya tentang Kudus. Dan disunting oleh dua penyair Kudus yaitu Mukti Sutarman Espe dan Jimat Kalimasadha. Serta Kata Pengantar oleh Mohammad Kanzunnudin yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Ketua Study Pusat Kebudayaan Universitas Muria Kudus.

Dalam kata pengantarnya, Mohammad Kanzunnudin mengungkapkan bahwa Puisi " Bermula dari Al Quds "  mengangkat awal historis kota Kudus, perjuangan, dan prestasi putra daerah, dan tekad para tokoh serta masyarakat yang menyatu untuk membangun Kudus menjadi kota yang damai dan dicintai. Dengan tujuan agar kota Kudus dapat membiaskan aroma kesejukan dan kenyamanan untuk disinggahi.

Pengangkatan  dan pengungkapan fenomena lingkungan ke dalam puisi merupakan tanggung jawab penyair, terhadap eksistensi lingkungannya. Sebagaimana diungkapkan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung  , oleh karena itu sudah semestinya bara penyair yang tinggal di kota Kudus, juga ikut mendarmabaktikan karya-karya mereka buat kemajuan dan kemaslahatan bersama di Kudus.

Pengangkaan nilai-nilai budaya dan nilai daerah dalam antologi Puisi "Bermula dari Al Quds".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun