Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Berlangganan di Rumah, Cara Hemat Memanfaatkan Kuota Internet

26 November 2018   10:36 Diperbarui: 27 November 2018   07:47 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat telah membawa perubahan besar dan mendasar di segala aspek kehidupan.

Informasi menjadi sangat mudah diakses kapan dan dimana saja tanpa melalui sekat-sekat birokrasi sulit dan berbelit, yang sudah tidak relevan dengan tuntutan jaman. Andaikan dalam pelayanan publik masih bertahan dan bangga dengan semboyan yang:"kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah", tinggal menunggu tabuh kematian karena sepi ditinggalkan oleh konsumen. 

Artinya saat ini pelayanan publik harus berbenah dan berubah mindset mempunyai jiwa untuk melayani (bukan berjiwa pelayan) secara prima berbasis teknologi infromasi dan komunikasi.

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sampai ke pelosok negeri, sesuai dengan program nusantara 21 yang diresmikan tahun 1997, untuk meningkatkan cakupan telekomunikasi di 300 kecamatan seluruh Indonesia dengan konsep "informastion highyway (integrasi infrastruktur jaringan dengan satelit, kabel fiber optik, kabel TV, seluler, dan teknologi penyiaran). 

Krisis ekonomi 1998, berpengaruh pada program yang membutuhkan biaya besar ini, sehingga gaungnya kurang bergema. 

Namun demikian perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berjalan, penyelenggara jasa internet (Internet Service Provider atau ISP), sebagai perusahaan atau penyedia jasa sambungan internet.

Mengingat informasi menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda lagi, baik untuk perkantoran maupun perorangan, sehingga perlu berlangganan internet untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.

 Saya secara perorangan berlangganan internet di rumah ada Speedy dari Telkom dengan harga langganan Rp 750.000,- per bulan waktu itu. Khusus untuk guru dan dosen mendapat diskon harga langganan sebesar 50 persen berarti Rp 350.000,- per bulan. 

Fasilitas dan kesempatan ini tidak disia-siakan, dengan bekal surat rekomendasi yang ditanda tangani ketua program Ilmu Perpustakaan dan Informasi Dra. Isbandiyah, SU almh saya dapat langganan Speedy di rumah, selain langganan Kompas cetak. 

Sampai hari ini masih berlangganan internet di rumah dari Speedy yang sudah dipindah menjadi Indihome tanpa dipungunt biaya. Kapasitas dari 1 Mbps menjadi 10 Mbps dapat "three in one" langganan telepon (rumah), internet, dan TV Kabel dengan langganan Rp 316.000,-. Sedang langganan Kompas cetak seharga Rp 65.000,- per bulan.

Harga langganan internet yang semakin hemat dengan kecepatan tinggi karena sudah memakai kabel optik. Sayangnya karena peminat terus bertambah sehingga jaringan di sekitar rumah cepat habis. Kalau boleh membandingkan dengan provider lain, dengan kapasitas 5 Mbps langganan Rp 350.000,- tanpa fasilitas TV kabel dan telepon rumah yang sudah sangat jarang dipakai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun