Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama FEATURED

Menerapkan Peribahasa Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Juni 2021   17:35 Diperbarui: 20 Januari 2022   07:45 3367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seseorang bekerja di sawah/foto milik Sri Rohmatiah

Sahabatku yang berbahagia,

Peribahasa sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sejak kecil sudah diajarkan guru melalui pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing. Peribahasa pun sering digunakan orang tua sebagai pepatah, nasihat atau pengingat. Namun, apa sih sebenarnya peribahasa itu?

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI V tahun 2016, peribahasa sebagai kolompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, dan perumpamaan).

Selain itu peribahasa didefinisikan sebagai ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Mengutip dari laman kompas.com, Edwar Djamaris dalam Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik (1984), peribahasa tidak saja merupakan mutiara bahasa, bunga bahasa, tetapi juga suatu kalimat yang memberikan pengertian yang dalam, luas, tepat, disampaikan dengan halus dan dengan kiasan.

Walaupun dengan bahasa yang berbeda, setiap daerah yang ada di Indonesia bahkan negara lain memiliki peribahasa. Namun, seiring perkembangan zaman. Anak-anak sekarang sepertinya tidak mengenal peribahasa daerahnya.

Untuk peribahasa berbahasa Indonesia, mereka sudah tahu dan hafal. Namun, ketika ditanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari, sangat sedikit yang mengerti. Seperti saya dahulu, ketika orang tua sering menggunakan peribahasa daerah untuk menasehati, saya hanya sekadar tahu.

Contoh peribahasa daerah yang digunakan orang tua :

1. Kudu Silih Asih Silih Asah Jeung Silih Asuh.

Kalimat ini sering diucapkan ketika saya berantem dengan adik atau kakak. Bapak akan menasehati dengan kata, "Jeung dulur teh kudu silih asih, silih asah, silih asuh!"

Saat itu saya hanya bisa mengartikan jangan berantem terus.

Pepatah ini sebetulnya sudah menjadi pandangan hidup orang Sunda dan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan saja dengan saudara, tetapi sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun