Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit dengan Aplikasi Belajar Al-Quran untuk Mencapai Keberkahan

24 April 2021   06:14 Diperbarui: 24 April 2021   08:02 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari infokomputer.grird.id

Sahabatku yang berbahagia,

Ramadan bulan penuh berkah, penuh ampunan dari Allah Swt. Banyak orang menyambut dengan bahagia. Kebahagian kita wujudkan dengan cara beribadah supaya mendapat keberkahan.

Kebahagian bukan tujuan utama dari bulan Ramadan. Kita mengharap keberkahan dari setiap momen, baik itu bulan Ramadan, pernikahan atau momen lainnya. Bahagia belum tentu berkah. Jika mendapat keberkahan tentu akan bahagia.

Dikutip dari artikel Pak Cah, Imam An Namawi berpendapat, "Asal makna keberkahan ialah kebaikan yang banyak dan abadi." Sebagian ulama berpendapat bahwa keberkahan adalah ziyadatul khair, bertambahnya kebaikan. Al Barakatu tuzidukum fith tha'ah, berkah adalah sesuatu yang menambah ketaatan kepada Allah.

Dari definisi di atas, kita bisa menyimpulkan berkah adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan ketaatan kepada Allah Swt. Barakah bukan tentang memiliki lebih banyak, melainkan kemampuan untuk melakukan lebih banyak dengan sedikit waktu yang kita miliki

Dalam kehidupan sehari-hari secara umum, Keberkahan itu harus diraih, harus diupayakan dengan keiimanan dan ketakwaan Allah Swt. berfirman, "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."(Q.S Al-Araf;96)

Namun, kenapa masih banyak orang yang merasa belum mendapat keberkahan apalagi kebahagian. Bulan Ramadan, bulan penuh keberkahan, tetapi jika kita menjalaninya tidak dengan ketakwaan dan keimanan. Bulan ini akan berlalu begitu saja. Kita tidak mendapat kebaikan ataupun keberkahan, sehingga di ujung Ramadan kecewa. Itu sebabnya Allah Swt. memberi bulan Ramadan setiap tahunnya.

Untuk mencapai keberkahan di bulan Ramadan Ibtihal Al-Khalifin memosisikan niat berada pada urutan pertama di antara yang lain.

Kita tentu masih ingat, dikisahkan dari Umar bin Al-Khattab, Rasulullah saw. bersabda, "Pahala amalan tergantung dari niatnya dan setiap orang akan mendapat pahala sesuai dengan apa yang diinginkannya ..."

Dalam islamiconlineuniversity Ibtihal Al-Khalifin memberi contoh dua orang yang berwudhu. Yang satu dengan niat salat, sementara yang lain menambahkan niat membersihkan dirinya dari setiap kesalahan yang pernah dilakukan oleh anggota tubuhnya. Dia mendekatkan diri kepada Allah dengan menyucikan diri secara fisik dan spiritual.

Dari keduanya yang akan menerima pahala berlimpah adalah dia yang memiliki banyak niat untuk satu perbuatan. Pada Ramadan kali ini, banyak perbuatan kecil yang pahalanya banyak. Menyiapkan makan sahur, makan untuk buka puasa, salat tarawih, tadarus, sadaqah, dan masih banyak lagi. Kita harus memaksimalkan kembali niat, supaya mendapat keberkahan yang melimpah.

Ramadan pada masa pandemi, banyak kegiatan dilakukan melalui aplikasi. Ketika ngabuburit bersama aplikasi akan membuat jam waktu berjalan lebih cepat. Ada begitu banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan saat ngabuburit. Jujur saja, saya tidak bisa menggunakan aplikasi terutama main game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun