Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengajarkan Anak-anak Berpuasa, Berikut 4 Langkah yang Harus Diperhatikan, Bunda!

13 April 2021   08:04 Diperbarui: 13 April 2021   15:09 2352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar kartun muslimah (koleksigambarhd.blogspot.com)

Ayah, Bunda, Alhamdulillah kita bertemu kembali dengan bulan yang penuh berkah, penuh ampunan-Nya. Menjalani puasa di bulan Ramadhan kali ini, akan lebih bahagia dan bermakna jika anak-anak yang baru menginjak TK dan SD turut serta. Namun, Bunda masih bingung bagaimana cara mengajarkannya.  Sering kali kita khawatir anak-anak akan rewel jika berpuasa.

Di sisi lain kita juga menyadari bahwa menjaga anak-anak dan memastikan mereka melakukan peritah-Nya adalah kewajiban orangtua.

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah  terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Surat At-Tahrim (66: 6)

Menurut beberapa sumber dan pengalaman pribadi, ada beberapa langkah untuk mengajarkan anak berpuasa.

Pertama, pengenalan

Untuk mengajarkan puasa kepada anak-anak, kita tidak perlu langsung menyuruh mereka berpuasa satu hari penuh. Sesuaikan dengan usia mereka. Pengenalan tentang puasa perlu dilakukan sejak dini. Misalnya ketika masih usia balita, bisa mengajak anak-anak dengan sahur bersama. Pada siang hari kita bisa mengenalkan tentang puasa melalui cerita, tontonan.

Pada masa sekarang, ada banyak tontonan tentang puasa atau lainnya khusus untuk anak-anak. Kita bisa memanfaatkan Youtube atau membeli bahan bacaan khusus anak-anak. Dengan anak sering mendengar, melihat tontonan baik. Mereka akan terbiasa dengan hal-hal baik.


Kedua, contohkan tentang puasa

Anak-anak bahkan kita sendiri dulu tidak suka jika disuruh-suruh, baik oleh orangtua, atau saudara. Sederhananya, tindakan lebih keras daripada kata-kata. Anak-anak akan belajar dari perilaku orangtuanya.

Kita sebagai orangtua bisa menunjukkan bahwa puasa itu perintah Allah Swt. yang wajib dilaksanakan. Walaupun wajib tunjukkan bahwa puasa itu menyenangkan karena kita mencintai Allah Swt sehingga mendorong mereka untuk mengikuti jejak kita..

 "Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surge, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebaikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakan." Surah At-Tur 52:21

Ketiga, permainan

Kita tentu sering mendengar kisah Ruba'I binti Muaawwidz.

Hadist riwayat Bukhari menjelaskan, saat Nabi tengah mengutus para sahabat pergi ke desa pada bulan Ramadhan, Nabi berkata, "Siapa yang telah membatalkan puasanya, maka lanjutkan lah puasa kalian. Dan siapa yang masih belum batal, maka tetap lah berpuasa,"

Sejak mendengar hal tersebut Ruba'I binti Muaawwidz yang mengajarkan anak-anaknya berpuasa dengan cara, "Kami menyediakan mainan yang terbuat dari bulu (sejenis boneka) untuk anak-anak kami. Jika mereka menangis minta makan, kami memberi mainan tadi. Begitu sampai waktu berbuka tiba,"

Grandma Jeddah, seorang pengajar sekolah Islam di Los Anggeles, California, mengatakan kepada islamiconlineuniversity, "Play fun games with your child. Even a simple game such as tic-tac-toe can be a form of entertainment for your 5 or 6-year old."

Permainan tic-tac-toe adalah permainan sederhana yang hanya membutuhkan kertas dan pensil dan bisa dimainkan oleh 2 kelompok atau 2 orang. Kita bisa mengajak anak-anak membuat symbol pada kolom yang telah dibuat hingga membuat deretan symbol yang sama.

Selain bermain tic-tac-toe, bermain boneka seperti yang dicontohkan Ruba'I binti Muaawwidz, boleh saja bagi anak perempuan. Intinya cari permainan yang tidak melelahkan dan cocok untuk anak-anak.

Keempat, sabar

Menghadapi anak-anak tidak bisa dengan kekerasan. Kita tentu masing mengingatknya dengan berpuasa akan melatih apa itu namanya sabar atau mengendalikan diri. Sabar sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dalam pengasuhan anak.

Kita sudah akrab dengan perkataan, "Jika seseorang mengajak berdebat atau mengajak bertengkar, kita harus mengatakan, "saya sedang berpuasa.'"

Sama halnya ketika mengasuh anak-anak. Ketika mereka membuat kita jengkel, katakana pada diri sendiri, "saya sedang puasa."

Anak-anak adalah anugerah dari Allah. Ketika mereka membuat kesalahan, tetaplah membimbing dan memaafkan. Pada akhirnya, kita sebagai orangtua hanyalah bisa berusaha, berdoa. Hasil akhir dari segala sesuatu hanya Allah Swt. yang bisa menentukan. Mari kita sama-sama berbuat baik dan membantu anak-anak melakukan hal yang sama. Semoga dipertemukan kembali dengan anak-anak di Jannah.

Saya menasehati diri sendiri. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Salam hangat

Sri Rohmatiah-Hari-1

bahan bacaan: 1 2

#ramadhanmenulis

#30harimenulis

#30daywriting

#30motivasikebaikan

@cahyadi_takariawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun