Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jurus Jitu Memenuhi Gizi Keluarga

25 Desember 2020   17:44 Diperbarui: 25 Desember 2020   17:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah ketidakpastian kapan Pandemi berakhir, harga barang pokok sudah pasti mengalami kenaikan. Kaum emak-emak sudah terlatih menghadapi situasi pasar yang sudah pasti.

Kepastian yang didapat dari hasil wawancara di kios sayur, harga telur adalah Rp27.000 per kilogram, sementara harga daging ayam Rp34.000 per kilogram. Harga yang bikin molohok. Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020, harga acuan telur ayam di tingkat konsumen hanya sebesar Rp 24.000 per kilogram.

Berdasarkan berita kompas.com, ada sedikit kabar gembira bahwa harga telur akan mengalami penurunan di awal tahun 2021. Artinya pada bulan Desember harga telur akan terus menanjak. Bahkan di beberapa wilayah sudah mengalami kenaikan sekitar Rp30.000-Rp40.000 per kilogram.

Karena sudah terbiasa dengan informasi yang tidak pasti. Sebagai Emak-emak, saya memiliki jurus jitu untuk memenuhi gizi keluarga. Salah satunya mengolah telur dengan berbagai olahan, seperti; Telur dadar, semur telur, martabak telur dengan tambahan bawang daun, mie telur. Namun, hati-hati bagi penderita alergi telur, alangkah baiknya dihindari dulu.

Brigitte Zeitlin, seorang ahli gizi, telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bagi anak-anak, telur sangat cocok untuk pembentukan otot yang sehat dan kuat.

"Telur juga satu-satunya makanan yang bisa memproduksi vitamin D secara alami dan menjaga tulang tetap kuat," kata Zeitlin.

Namun di luar itu semua, para orang tua masih ragu mengonsumsi telur, apalagi bagian kuningnya. Berdasarkan pengakuan beberapa pihak yang menderita kolesterol, kuning telur memicu kolesterol naik.

Memang benar, satu butir telur kuning mengandung 186 mg kolesterol, sementara tubuh kita memerlukan kurang dari 300 kolesterol setiap harinya. Sebetulnya sudah rendah jika kita hanya memakan satu butir saja setiap harinya, tanpa ditambah makanan lain yang mengandung kolesterol tinggi.

Menurut ahli gizi Ryan Maciel, kolesterol yang berasal dari makanan tidak terlalu berdampak pada tingkat kolesterol di dalam darah. Selain kolesterol, kuning telur juga mengandung nutrisi lainnya yakni, kaya akan zat besi, folat, vitamin, lutein dan zeaxhanthin seperti kandungan telur secara keseluruhan.

"Walaupun kuning telur mengandung protein lebih sedikit dari putih telur, kuning telur mengandung sejumlah nutrisi sehat seperti lemak sehat, asam lemak esensial dan antioksidan," kata Ryan Maciel.

Berdasarkan penelitian terbaru bahwa, orang yang sering mengonsumsi sebutir telur setiap harinya, berisiko lebih rendah mengalami penyakit jantung dan stroke. Hal ini karena tingkat kolesterol baik (HDL) sangat tinggi di dalam kuning telur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun