Artikel Sri Patmi: Memanusiakan Peran Tokoh Cerita dalam Layar Film Indonesia

Panggung hiburan terus bergeliat menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Pasalnya, hiburan bukan hanya menjadi selingan waktu disaat hectic, hiburan juga menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia. 

Awal tahun 2021, Indonesia masih dikejutkan dengan sederetan prestasi entertainer 2021 yang namanya melejit pesat dan terus membumbung tinggi di udara. Salah satunya adalah aktor mudah yang sudah tidak asing lagi mengisi jagad perfilman Indonesia adalah Reza Rahadian. Aktor ini akan terus menumbuhkan karyanya di tengah pandemi dan menjadi entertainer 2021.  

"Soal Nantinya Dapat Penghargaan atau Tidak itu Bukan Ukuran atau Target Saya, Sebagai Pemain Pastinya Saya Akan Bermain Sebaik Mungkin..."

-Reza Rahadian- 

Siapa yang tidak akan mengenal kepiawaiannya dalam berlaga dilayar perak Indonesia? Bahkan beberapa film yang ia bintangi meraih penghargaan di kancah Nasional. Mendulang berbagai prestasi emas, lantas tak membuat dirinya besar kepala. Lebih dari 20 rentetan penghargaan yang ia terima selama menjalani debutnya di dunia perfilman. Tak pelak, berbagai apresiasi dan penghargaannya, ia disebut-sebut sebagai aktor termahal di Indonesia. 

Saat berlaga, ia hanya memberikan persembahan terbaik untuk memberikan nilai dan pesan moral melalui media film. Reza Rahadian begitu memahami bagaimana karakter dalam tulisan teks mengejawantah dalam dirinya dalam kemasan visual yang begitu epic. 

Kebesaran namanya seakan menjadi bagian yang melekat di dalam dirinya. Ia sebagai Aktor Indonesia yang mampu membuktikan bahwa sebuah kebesaran itu diperoleh bukan dari kebesaran nama saja, tetapi dari sebuah upaya dalam dirinya untuk mewujudkan keagungan bagi nama yang mengiringinya. 

Kesuksesannya memainkan peran sebagai Habibi dalam Film Layar Lebar Habibie Ainun yang diadaptasi dari Buku Autobiografika Mantan Presiden BJ Habibie ini bukanlah sesuatu yang instan diperoleh begitu saja. Dibutuhkan proses latihan yang serius berbulan-bulan dan keajaiban wangsit atau ilham sebelum memainkan perannya sebagai Habibie. Ia juga berhasil menduplikasi diri menjadi sosok Habibi itu sendiri. Wow... Inilah kehebatan karya seni dengan proses penjiwaan yang tinggi. 

"Saya bermimpi melakukan pidato kenegaraan, mempresentasikan sebuah pesawat terbang buatan Indonesia dengan aksen dan logat seperti yang Anda saksikan di film Habibie & Ainun. Jadi, gaya bicara saya di film itu saya dapat lewat mimpi. 

Sepanjang karier saya, saya tidak pernah tidur bersama naskah film kecuali skenario Habibie & Ainun. Selama delapan hari, saya mencari formula yang tepat menampilkan Habibie di depan kamera."

Siapa sangka jika Reza Rahadian akan mendapatkan jawabannya dari alam mimpi? Sosok Reza Rahadian sendiri, bikin pangling sepasang mata yang menyaksikan dirinya di layar perak Indonesia.