Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Post Holiday Blues ala Pemilik Warung

10 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   06:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kurang Tidur / brilio.net - Pinterest

Jangan dikira yang bisa mengalami Post Holiday Blues (PHB) hanya orang kantoran saja, penjual bubur pun bisa mengalaminya. 

PHB memang menjengkelkan. Maksudnya mau lebih fresh ketika bekerja lagi setelah liburan, malahan malasnya jadi kebangetan. Sepertinya para PHB-ers tidak bekerja ditempat impian. 

Iya-lah, kalau memang pekerjaannya pas dengan yang diidam idamkan, mungkin mereka gak mau ambil liburan. Maunya kerja terus. 

Yang tidak mau liburan barangkali jabatan sudah setinggi gunung wewenangnya seluas samudera. Dapat gaji segede gaban dengan fasilatas ala sultan. Atau, jangan jangan ada sosok idaman yang setiap hari menjadi mimpi indah ketika tiduran atau tidur beneran. Gebetan, pacar atau selingkuhan? 

Maka, sial-lah orang orang yang bekerja hanya karena tuntutan hidup. Orang orang macam itulah yang paling gampang terkena virus PHB. Pinginnya libur tapi uang tetap masuk teruss. Dasar pemalas. 

Kata para orang asing yang kerja disini " Orang Indonesia kalau makan keringatan tapi pas kerja gak keluar keringat sama sekali". Itu sindiran halus untuk bangsa kita yang sering malas malasan saat kerja. 

Dan, orang seperti itu buanyakk, termasuk saya. 

Orang warungan yang berdikari rentan terkena virus PHB juga. 

Kami memang bisa liburan kapan saja, dengan durasi seenaknya tanpa cuti dan nunggu transfetan THR. Namun kalau liburannya kelamaan, dompet ini pasti menjerit jerit minta diisi. Saya bisa bisa seperti yang diistilah pejabat BI (Bank Indonesia); salah satu korban yang hidup dari makan tabungan. 

Tapi, orang BI sepertinya harus dislepet, ngomongnya kurang benar. Dalam kondisi ekonomi sulit ini, kebanyakan orang warungan hidupnya kembang kempis. Boro boro punya tabungan, bisa balik modal saja sudah bersyukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun